Bukan sekadar apresiasi, setiap festival seni budaya diharapkan memberikan keuntungan nyata bagi masyarakat di sekililingnya. Agar masyarakat ikut merasakan geliat aktivitas seni budaya itu sendiri.
Setiap kegiatan seni dan budaya yang digelar oleh kabupaten kota di seluruh Jawa Timur, diharapkan memberikan tidak hanya apresiasi semata dari pengunjungnya tetapi juga memberikan keuntungan nyata dalam bentuk meningkatnya perekonomian masyarakat.
“Kalau sebuah pagelaran seni dan budaya ditingkat kabupaten kota sudah dikenal dan menjadi ikon festival bagi kota kabupaten itu sendiri, maka seharusnya kegiatan itu juga memberikan keuntungan nyata bagi masyarakat. Meningkatnya perekonomian masyarakat,” kata Dr. H. Jarianto M.Si., Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
Keuntungan nyata yang diharapkan adalah secara nyata masyarakat memperoleh manfaat melalui berbagai hal yang dapat dilakukan dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan festival seni dan budaya yang digelar dan telah menjadi satu di antara brand kabupaten/kota bersangkutan.
“Masyarakat bisa memanfaatkan festival seni dan budaya itu dengan menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat pengunjungnya. Hotel, kuliner, souvenir, atau apapun yang memang bisa dijadikan satu di antara bagian festival. Ini penting,” ujar Jarianto.
Sehingga, kata Jarianto, ada keuntungan secara ekonomi yang bisa dirasakan masyarakat disekitar penyelenggaraan festival. “Ini sangat penting dan diharapkan ada efek domino yang positif dan bisa dirasakan masyarakat,” ujar Jarianto.
Sederet kegiatan festival seni dan budaya saat ini sudah menjadi branding bagi kota kabupaten di Jawa Timur, bahkan juga menjadi agenda kegiatan wisatawan manca negara. Oleh karena itu, masyarakat diperlukan untuk ikut terlibat sebagai bagian dari perkembangan kotanya.
“Keuntungan secara ekonomis yang dapat dirasakan masyarakat akan menjadikan festival menjadi bagian tidak terpisahkan dari aktivitas masyarakatnya sendiri,” kata Jarianto, Senin (23/1/2017).(tok/ipg)