Forum Silaruhmai Bangsa (FSB) menolak kebijakan Fullday School atau 8 jam belajar yang akan diberlakukan pemerintah.
Kebijakan tersebut akan mematikan Madrasah Diniyah yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
“Program full day school ini akan mematikan Madrasah Diniyah. Kita menolak kebijakan ini,” ujar Ahmad Fauzan Direktur Bidang Pendidikan Forum Silaturrahmi Bangsa (FSB) dalam acara pesantren kilat di MTs Alwathoniyah 2, jalan H. Sidin, Duren sawit Jakarta Timur, Jumat (16/f/2017).
Dia menilai kebijakan Kemendiknas itu memperparah krisis kebangsaan ini yang justru kontra produktif.
“Madrasah Diniyah selama puluhan tahun telah mengembangkan paham Islam moderat yang kompatibel dengan paham kebangsaan dan keindonesiaan,” kata dia.
Menurut Ahmad matinya Madrasah Diniyah merupakan runtuhnya salah satu benteng karakter generasi muslim dari ekspansi gerakan politik transnasional yang cenderung radikal dan kontra NKRI, sehingga dengan mudah dapat dipengaruhi dengan berbagai macam ajaran dan doktrin transnasional.
Sekadar diketahui Forum Silaturrahmi Bangsa (FSB) menyelenggarakan pesantren ramadhan yang diikuti oleh pemuda dan pelajar di 3 wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Pesantren kilat Ramadhan ini diikuti oleh pemuda dan pelajar sebanyak 150 orang dari berbagai wilayah di Jakarta. Perwilayah diikuti 50 orang peserta.(faz/ipg)