Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya akhirnya meresmikan box culvert sepanjang 1,7 kilometer di Jalan Sidotopo Wetan, Simokerto, Jumat (6/1/2017). Pemasangan box culvert di kawasan yang diklaim padat lalu lintas dan langanan banjir ini memakan waktu selama empat tahun sejak 2012 lalu.
Risma dalam sambutannya mengatakan, sebelum adanya box culvert kawasan Sidotopo Wetan hanya memiliki satu jalur jalan yang dibagi dua lajur arah utara dan selatan. Akibatnya, kemacetan terjadi hampir setiap hari akibat volume kendaraan padat. Selain itu, saluran air yang berada tepat di samping jalan seringkali tidak mampu menampung kapasitas air hujan yang berlebih. Hal ini menyebabkan kawasan sekitar sering kebanjiran.
Pemasangan hingga empat tahun, kata Risma, karena pembangunan sistem drainase di lokasi itu tidak mudah. Pemkot Surabaya harus memperbaiki sistem drainase di kawasan yang tergolong buruk. Tak hanya lama, biaya yang harus dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya pun tidak sedikit. Yakni sebesar Rp105,078 miliar.
“Investasinya besar sekali. Terutama untuk membenarkan sanitasi. Setelah ini selesai, nanti ini (pengerjaannya) belok ke arah Tenggumung Lor,” kata Risma dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Jumat.
Syamsul Hariyadi Kabid Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya menjelaskan, proses pembangunan yang cukup lama ini karena Pemkot harus melakukan konversi fungsi saluran, serta menambah kapasitas saluran dari 1,5 meter menjadi tiga meter.
Kini, saluran drainase di Sidotopo Wetan itu memiliki catchment area terdiri dari saluran Sidotopo Wetan, Kedungmangu, Tenggumung dan Sidoyoso. Selain untuk konversi saluran dari irigasi menjadi drainase untuk mengatasi genangan air, box culvert di Sidotopo Wetan ini juga untuk menambah kapasitas jalan.
“Betul, pembangunannya cukup lama karena anggarannya dibagi seluruh Surabaya. Sehingga harus bertahap 300 meter, sampai total 1.756 meter,” kata Syamsul. Dengan adanya box culvert ini, dia berharap perekonomian warga di sekitara bisa meningkat karena dampak kelancaran lalu lintas dan sudah tidak kebanjiran lagi.(den/ipg)