Sebanyak empat siswa tunanetra SD LB YPAB Surabaya, mengikuti ujian nasional untuk tingkat sekolah dasar (SD) yang dijadwalkan dimulai pada Senin (15/5/2017).
“Seluruh siswa kelas 6 ini, seluruhnya sudah mengikuti persiapan-persiapan yang memang diagendakan untuk pelaksanaan ujian. Termasuk beberapa kali try out,” terang Nurul Gimawati kepala SD LB YPAB Surabaya.
Untuk pelaksanaan ujian nasional di SD LB YPAB Surabaya memang berbeda dengan sekolah reguler di Surabaya. Naskah soal ujian misalnya, menggunakan huruf Braille.
Demikian juga dengan lembar jawaban, siswa wajib mengisi dengan menggunakan alat khusus. “Untuk menjawab soal ujian, siswa menggunakan riglet,” tambah Nurul.
Riglet adalah alat khusus yang biasa dipakai para tunanetra untuk menulis menggunakan huruf Braille. Setiap siswa tunanetra wajib bisa mengoperasionalkan alat ini untuk proses belajar.
Sementara itu untuk pelaksanaan ujian, siswa didampingi petugas yang membantu siswa jika mengalami kesulitan saat membaca soal ujian saja.
“Petugas sebagian besar memang mendampingi siswa untuk membacakan soal ujian saja. Petugas pendamping khusus tersebut dilarang membantu memberikan jawaban,” pungkas Nurul.
Meskipun ujian nasional siswa kelas 6 sekolah dasar saat ini sudah berbasis komputer, tetapi di SD LB YPAB Surabaya, para siswa menggunakan kertas untuk pelaksanan ujian.(tok/dwi/rst)