Selasa, 26 November 2024

Empat Buku tentang La Nyalla Diluncurkan

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Launching empat buku seri pemikiran dan kiprah La Nyalla Mattaliti, Senin (15/5/2017). Foto: Taufik suarasurabaya.net

Empat buku seri pemikiran dan kiprah La Nyalla Mattaliti dilaunching, Senin (15/5/2017). Empat buku ini berisi pemikiran atau ide la Nyalla penjelasan tentang kontroversi sang tokoh.

“Ada empat seri, pertama tentang sosok entrepreneurship, leadership serta pemikiran dan pandangan La Nyalla khususnya nasionalisme dan hukum,” kata Amrullah, penulis ketika peluncuran empat seri buku tentang La Nyalla.

Amru menjelaskan, ide dasar buku ini bermula dari banyaknya kontroversi dari sosok La Nyalla. “Kalau kita buka Google akan banyak kita jumpai bagaimana sosok La Nyalla terkonotasi dengan kelompok pendukung kekerasan,” ujarnya.

Dari inilah, Amru yang merupakan koordinator netizen La Nyalla mencoba menjelaskan posisi La Nyalla dari segala kontroversi selama ini.

Di buku berjudul “Saat Keteguhan Berbuah Penzaliman” milsanya, dijelaskan bagaimana sosok La Nyalla dipusaran kasus dugaan korupsi dana hibah Kadin Jawa Timur.

Bagaimana kasus hibah Kadin itu, dijelaskan cukup runtut, sederhana dan mudah dipahami dimana posisi La Nyalla dalam kasus itu.

Empat buku ini juga berusaha menjelaskan kiprah La Nyalla mulai dari latar belakang pendidikan hingga keterlibatannya baik di dunia bisnis hingga ke ranah politik.

Agus Muslim, orang dekat La Nyalla, saat menjadi panelis buku mengatakan, empat buku seri pemikiran ini berisi pemikiran pokok tentang sosok La Nyalla.

“Buku ini murni garapan netezen yang diharapkan ke depannya bisa dikembangkan lagi dengan seri-seri berikutnya,” ujarnya.

Sementara itu, Idris Yahya orang dekat La Nyalla yang hadir dalam peluncuran buku kali ini mengatakan, dalam hal politik La Nyalla selalu berada di garda depan untuk memperjuangkan gagasan dan idenya, tanpa harus meminta bayaran ataupun mahar.

“Saat Pilkada 2008, saat itu PPP mendukung Khofifah sudah punya 19,5 persen suara dan Partai Patriot punya 0,5 persen jadi saat itu kalau mau harga Partai Patriot sebenarnya cukup tinggi,” kata Idris.

Karenanya Khofifah, kata Idris, sempat mendatangi La Nyalla. “Bu Khofifah sempat bilang butuh dana berapa, tapi Pak Nyalla justru mengatakan akan all out membantu bahkan bersedia kaluar uang pribadi tanpa harus minta mahar ke Khofifah,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Idris juga sempat mengatakan jika empat seri buku ini sama sekali tidak ada pembiayaan dari La Nyalla. “Kebetulan saya yang mencetak dan ini murni ide dari netizen dan saya yang mencetaknya,” ujarnya. (fik/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
27o
Kurs