Lies Idawati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan mengatakan hingga saat ini masih ada dua juta lebih warga Jawa Timur yang belum memiliki Elektronik KTP (e-KTP). Minimnya ketersediaan blangko e-KTP masih menjadi kendala utama.
“Mumpung ada Dukcapil dari pusat, makanya kendala ini sudah saya sampaikan sehingga bisa dibantu untuk memprioritaskan blangko e-KTP bagi Jawa Timur,” kata Lies, ketika ditemui dalam acara Rakor Kebijakan Pelaksanaan Penataan Sistem Administrasi Kependudukan, Selasa (28/2/2017).
Menurut dia, mayoritas warga yang belum memiliki e-KTP terbesar adalah warga yang tak memiliki identitas jelas dan mereka para penghuni panti baik itu panti jompo, panti asuhan maupun panti rehabilitasi sosial.
Dari catatan yang ada, setidaknya ada empat ribu warga penghuni panti yang hingga kini tak memiliki identitas yang jelas. Mereka ini sebenarnya bisa dengan mudah didata dan dibuatkan e-KTP, sayangnya minimnya blangko tetap menjadi kendala utama.
Lies juga mengatakan, penduduk yang belum memiliki e-KTP paling banyak adalah warga Surabaya, Sidoarjo, Jember, Kabupaten Malang dan Kabupaten Kediri.
Selain warga tanpa identitas, mereka yang belum memiliki e-KTP umumnya merupakan warga pindahan serta warga yang saat ini menjadi TKI atau TKW di luar negeri.
Karenanya dalam acara ini, Lies berharap seluruh Dispenduk Capil di Kabupaten/Kota bisa segera mendata secara detail warga yang belum memiliki e-KTP sehingga bisa diutamakan dalam proses perekaman dan pencetakan e-KTP.
“Saya sudah berkomunikasi dengan pusat, dan kami targetkan awal 2018 nanti seluruh warga di Jatim sudah memiliki e-TKP semua,” kata Lies. (fik/rst)