Luas hutan Gunung Bromo yang terbakar sejak Senin (11/9/2017) hingga Selasa (12/9/2017) malam diprediksi mencapai 76 hektare yang tersebar di tiga kabupaten yakni Kabupaten Probolinggo, Malang, dan Pasuruan.
“Luas kebakaran hutan di Gunung Bromo yang merupakan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mencapai 76 hektare,” kata Sarmin Kepala Seksi I TNBTS, Rabu (13/9/2017).
Menurutnya kebakaran hutan di Gunung Bromo tersebut berada di tiga wilayah yakni Pasuruan di Blok Dingklik Resor Penanjakan seluas 14 hektare yang tersebar di Mendongan seluas 3 hektare, Pakisbincil 3 hektare, Mungal 5 hektare, dan Bukit Kingkong 3 hektare.
Sedangkan di Kabupaten Probolinggo yakni Blok Savana Resort Tengger Laut Pasir mencapai 32 hektare yang tersebar di savana 30 hektare dan Andan-andan seluas 2 hektare. Kemudian di Malang berada di Blok Watugedhe Resort Coban Trisula seluas 30 hektare yang meliputi Watugedhe 25 hektare dan Jemplang 5 hektare.
“Kebakaran hutan berhasil dipadamkan pada Selasa (12/9) malam sekitar pukul 21.00 WIB berkat kerja keras semua petugas gabungan mulai dari TNBTS, TNI, Polri, BPBD, sukarelawan hingga masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya penyebab kebakaran hutan di Gunung Bromo diduga karena faktor manusia seperti kelalaian pengunjung atau masyarakat yang membuang puntung rokok di sembarang tempat karena cuaca cukup panas.
“Banyaknya tumpukan serasah atau sampah-sampah organik yang berupa dedaunan kering, ranting, dan berbagai sisa vegetasi yang sudah mengering mudah terbakar saat musim kemarau ketika tersulut api kecil seperti puntung rokok,” katanya.
Ia menjelaskan kebakaran kawasan hutan Gunung Bromo terakhir terjadi pada tahun 2014, sedangkan pada tahun 2015 dan 2016 tidak ada kejadian kebakaran hutan Bromo yang dikelola oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Sementara Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas pada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sarif Hidayat mengatakan kawasan hutan Gunung Bromo yang terbakar dihuni oleh burung-burung atau jenis Aves, namun jenis burung tersebut bukan burung endemik kawasan setempat.
“Tidak ada laporan dari petugas terkait bangkai burung yang ditemukan saat memadamkan kebakaran hutan di Gunung Bromo, sehingga kemungkinan mereka terbang lebih dulu dan meninggalkan kawasan tersebut,” tuturnya.
Ia mengatakan kawasan padang rumput Bukit Teletubbies merupakan kawasan yang rentan terhadap kebakaran hutan karena banyak tumbuhan yang kering dan mudah terbakar seperti cemara gunung dan alang-alang.
Hutan Gunung Bromo yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki luas mencapai 50.276,20 hektare dan beberapa lokasi hutan di kawasan tersebut rentan terjadi kebakaran.(ant/fik)