Jumat, 22 November 2024

Djarot Saiful Hidayat Ingatkan Pentingnya Proses Kepemimpinan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Djarot Saiful Hidayat Wakil Gubernur DKI Jakarta (baju kotak-kotak merah) saat hadir di Untag Surabaya. Foto: Humas Untag Surabaya.

Djarot Saiful Hidayat Wakil Gubernur DKI Jakarta non aktif yang masih akan mengikuti proses Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, mengunjungi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya untuk napak tilas dan silaturahmi kepada almamaternya, Kamis (9/3/2017).

Djarot adalah sosok yang tidak asing bagi keluarga besar Untag Surabaya. Laki-laki kelahiran Magelang, 6 Juli 1962 itu pernah menjabat pembantu dekan 1 periode tahun 1984 – 1991, dan menjabat Dekan II pada periode 1991 – 1997.

Djarot menjabat sebagai Pembantu Dekan 1 pada usia 27 tahun, dan menjabat sebagai Dekan di usia terbilang muda, yaitu 29 tahun. “Juga menjabat Pembantu Rektor 1 di tahun 1997 sampai dengan 1999 dan sebagai anggota Dewan Pembina Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 hingga sekarang,” terang Djarot.

Djarot yang juga pernah menjabat Walikota Blitar pada tahun 2000 hingga 2010, mengatakan, kehadirannya ke kampus Untag Surabaya semata-mata ingin tetap menjaga silaturahmi dan untuk bernostalgia.

“Untuk kangen-kangenan. Masuk Untag Surabaya mulai 1986 sampai 2000. Waktu masuk Komisi A DPRD Jawa Timur otomatis harus mengundurkan diri dari lingkungan kampus Untag ini,” kata Djarot.

Saat bertemu para mahasiswa Untag Surabaya, Djarot berdiskusi tentang organisasi dan kepemimpinan yang menurutnya sangat penting. Menurutnya, bila budaya organisasi sudah terbentuk baik maka gotong-royong untuk membangun team work akan terbentuk.

Djarot mengaku selama beraktivitas di kampus Untag Surabaya kala itu, baik sebagai mahasiswa maupun Dosen, banyak orang atau sesama pengajar di kampus yang usianya memang lebih tua bahkan ada yang jauh diatas usianya.

“Saat menjabat Pembant Dekan 1 ngurusi akademik, kurikulum, pendidikan, dan pengajaran. Ketika itu, sudah banyak dosen yang usianya cukup tua. Sepuh-sepuh juga sebagian sudah guru besar,” kata Djarot.

Djarot mengakui, jiwa kepemimpinan yang dia miliki sekarang adalah hasil proses. Prosesnya, kata Djarot, berliku dan cukup panjang. Termasuk kemampuan untuk melayani, memfasilitasi, dan mengaktualisasi kemampuan orang lain adalah proses yang panjang.

“Dari kampus proses itu bisa dilalui dan dilakukan. Jika dulu melayani Dosen dan mahasiswa, sekarang menjadi pelayan bagi kepentingan dan keinginan rakyat. Ini sangat membanggakan, menyenangkan bisa memberi manfaat bagi banyak orang,” ujar Djarot.

Kedatangan Djarot Saiful Hidayat, Kamis (9/3/2017) ke kampus Untag Surabaya disambut pengurus Yayasan 17 Agustus 1945 Surabaya, Rektorat Untag, dan pada kesempatan itu Djarot menyaksikan pemancangan fondasi Fakultas Teknik yang rencananya akan dibangun dalam waktu dekat.(tok/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs