
Petugas Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto, bersama Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Konsumen Bojonegoro pada Kamis (23/2/2017) menemukan cabai impor dari India sudah beredar di pasar tradisional di Kota Mojokerto saat menggelar sidak.
Rabel dari Radio Maja Mojokerto dalam Jaring Radio Suara Surabaya, Jumat (25/2/2017) melaporkan, cabai tersebut dijual dengan harga Rp47 Ribu perkilogramnya.
M Hamid Pelu Kepala UPT Perlindungan Konsumen Bojonegoro mengatakan jika cabai impor tersebut hanya diperuntukkan bagi pabrik atau produsen dan tidak dijual secara umum.
Saat ini cabai impor tersebut masih dilakukan uji Laboratorium Badan POM untuk mengetahui kandungan yang ada di dalamnya, apakah aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Sedangkan untuk cabai kering impor tersebut memiliki Harga Pokok Penjualan (HPP) yakni angka pengenalan untuk produsen, dan tidak boleh dijual di pasar rakyat.
Menurutnya, harga cabai kering impor tersebut memang lebih murah dibanding cabai dalam negeri yakni Rp 47 ribu per kilogram, sedangkan untuk cabai dalam negeri harga masih berkisar Rp118 ribu per kilogram. Selain di Kota Mojokerto, cabai kering impor ini juga ditemukan di Trenggalek dan Tulungagung. (nbl/dwi)