Prasetyo Boeditjahjono Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghadiri pertemuan dengan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya berkaitan trem di Surabaya, di Balai Kota, Jumat (15/6/2017).
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub kelahiran Surabaya itu memastikan, reaktivasi trem di Surabaya sudah dimulai. “Ya ini sudah. Tidak usah diminta, sudah mulai,” kata dia, usai pertemuan itu.
Kemenhub, kata Prasetyo, menargetkan pengerjaan reaktivasi trem Surabaya akan tuntas sebelum 2020. Pengerjaannya akan dikebut pada 2018.
“Pengennya secepatnya, kalau 2018 agak kencang nanti, syukur-syukur bisa selesai 2019. Nggak boleh lebih dari 2020, harusnya. Syukur-syukur 2019 bisa selesai,” ujarnya.
Pengerjaan reaktivasi trem ini akan disesuaikan dengan tahapan yang telah disusun, juga akan disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Setidaknya, kata Prasetyo, pengerjaan ini tuntas hingga di Jalan Tunjungan.
“Sambil jalan nanti kita lihat, disesuaikan antara tahapan dengan keadaan di lapangan,” katanya.
Soal pembiayaan reaktivasi trem jalur utara-selatan Surabaya, yang rencananya sejauh 17 kilometer dari Terminal Joyoboyo sampai Jembatan Merah ini, dia pastikan tahap awal dibiayai pemerintah pusat.
“Ya dari SBSN itu. Tapi sudah banyak, kok, skema pembiayaan yang bisa diterapkan. Bisa di KPBU-kan atau dengan PINA, pembiayaan infrastruktur non-APBN. Tapi tahap awal ini dari APBN,” ujarnya.
Mengenai isu-isu pembiayaan trem yang telah muncul di media beberapa waktu lalu, dia memastikan antara pemerintah daerah maupun pusat sudah bisa mensiasati.
“Bu Risma sudah ke Jakarta beberapa kali. Rapat dengan kami di Kementerian Perhubungan, juga dengan Kementerian Keuangan, dan semuanya sudah bisa kami siasati,” katanya.
Adapun peran PT Kereta Api Indonesia, nanti setelah reaktivasi trem tuntas, adalah sebagai operator. BUMN ini akan mengelola pengoperasian trem di Surabaya.
“Ini kan judulnya reaktivasi. Jadi dulunya sudah ada trem. Artinya, prasarana ini milik negara, jadi ini dibangun lagi oleh negara, oleh pemerintah pusat. PT KAI nanti sebagai operator,” ujarnya.(den/rst)