Sabtu, 23 November 2024

Di Pesantren, Iqbal Sering Jadi Korban Bullying

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Farman ayah Iqbal korban penganiayaan saat menunjukkan foto anaknya semasa hidup. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Farman (36) ayah Iqbal mengatakan, selama hampir tiga tahun di pesantren, Iqbal sering menjadi korban bullying oleh teman satu Pesantrennya. Mulai dari dipukul, dicuri pakaiannya, dibobol lemarinya hingga terakhir sampai jadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia.

“Anak saya sering cerita kalau habis dipukul karena disuruh beli nasi goreng oleh temannya usai shalat tahajud di malam hari. Lalu, juga lemarinya yang saya buatkan dari rumah dirusak kuncinya pakaian dan uangnya hilang. Tapi saya selalu bilang agar anak saya tetap bertahan karena di Pondok Pesantren tujuannya adalah mencari ilmu, jadi harus sabar,” katanya kepada suarasurabaya.net, di rumah duka Senin (4/9/2017).

Menurut Farman, Iqbal pernah cerita kalau tidak hanya anaknya saja yang menjadi korban bullying oleh beberapa teman satu pesantren. Tapi, mendengar cerita Iqbal, Farman terus menguatkan agar anaknya bertahan sampai lulus.

“Saya terus menyemangatinya agar bertahan di Pesantren sampai lulus. Karena sekarang sudah kelas III SMP,” katanya.

Farman mengatakan, rencananya setelah Iqbal lulus SMP akan dipindahkan ke Pesantren di Ngawi bersama adiknya. Tapi, harapan itu telah kandas, Iqbal telah tiada.

“Saya bilang ke Iqbal kalau habis ini meneruskan SMA dengan pindah Pondok Pesantren di Ngawi. Kebetulan adiknya juga ingin di pesantren setelah lulus SD. Dia terlihat senang saat saya bilang gitu,” ujar Farman sambil kembali meneteskan air mata.

Sekadar diketahui, Muhammad Iqbal Ubaidillah (15) seorang santri Pondok Pesantren Darussalam Jl Tambak Anakan Surabaya, meninggal dunia diduga usai dianiaya oleh beberapa teman satu Pesantren, Minggu (3/9/2017) pagi.

Iqbal sempat dibawa ke RS Soewandhie oleh teman-teman satu Pesantren, tapi tim dokter memastikan nyawa Iqbal sudah tidak tertolong.

Mendapatkan laporan ini, Polisi bersama Tim INAFIS Polrestabes Surabaya membawa jenazah ke RSUD Dr Soetomo Surabaya untuk diautopsi. Hasil sementara jenazah Iqbal banyak bekas luka baik luar maupun dalam.

Setelah dilakukan autopsi, jenazah Iqbal langsung dimakamkan pukul 02.00 WIB dinihari di Kejawan Putih Tambak, Surabaya. (bid/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs