Sabtu, 23 November 2024

Data Jumlah dan Kualitas Guru se-Jatim di Ujung Jari

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Saiful Rahman Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim (tengah) saat mengakses A-GTK melalui smartphone-nya, Selasa (24/10/2017). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Jumlah guru dan tenaga kependidikan (GTK) SMA/SMK se-Jawa Timur sekarang bisa diakses sampai detil informasi seperti kualitas masing-masing guru, hanya dengan ujung jari.

Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur punya platform situs web memuat semua data GTK SMA/SMK se-Jatim yang dinamai Analisa Guru dan Tenaga Kependidikan (A-GTK).

Aplikasi A-GTK analisa.gtkjatim.id bisa diakses dengan browser di smartphone. Tapi, hanya orang tertentu pemilik username dan password yang bisa mengaksesnya.

Mereka antara lain Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Bidang, Cabang Dinas, dan Kepala Sekolah. Guru tetap bisa mengaksesnya, tapi harus dengan izin dari Kepala Sekolah.

Saiful Rachman Kepala Dinas Pendidikan Jatim mengatakan, salah satu permasalahan di bidang pendidikan di Jawa Timur adalah pendataan GTK.

“Sekarang kan sudah serba teknologi. Kami bisa menyinkronkan data jumlah GTK se-Jawa Timur dengan aplikasi ini,” katanya saat peluncuran aplikasi itu di Kantor Dindik Jatim, Selasa (24/10/2017).

Aplikasi ini, kata Saiful, tidak hanya bisa menampilkan informasi jumlah GTK di setiap sekolah di Jatim, tapi juga beban jam mengajar setiap GTK, kepangkatan, sampai waktu pensiun.

Saiful mengatakan, dia sudah meminta agar A-GTK terus dikembangkan, sehingga mampu memuat rekam jejak GTK seperti prestasi maupun hal-hal lainnya.

“Rekam jejak itu penting supaya promosi jabatan dan hukuman bisa tepat sasaran. Tapi perilaku yang menjadi kunci (promosi,red), bukan hanya prestasi GTK di aplikasi,” katanya.

Dengan A-GTK ini, Kadindik bisa mendeteksi jumlah guru PNS yang sudah berpangkat tinggi, tapi mandek di posisi tertentu bertahun-tahun.

Misalnya, guru golongan 4A ternyata sudah 10 tahun bertugas di sekolah yang sama dengan jabatan yang sama.

Informasi seperti itu akan menjadi dasar analisa Dinas Pendidikan, termasuk untuk menentukan layak tidaknya GTK itu mendapatkan promosi.

Suhartatik Kabid Pembinaan GTK Dindik Jatim mengatakan, A-GTK ini jelas sangat berbeda dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang juga memuat data jumlah GTK se-Jatim.

Menurutnya, Dapodik hanya memuat data global tanpa bisa melihat kelebihan dan kekurangan guru yang nantinya akan sangat mungkin ditampilkan di aplikasi A-GTK.

“Arah penyusunan aplikasi ini memang untuk memetakan dan mengupayakan pemerataan GTK di Jatim. Dengan aplikasi ini, ketahuan mana sekolah yang kekurangan guru dan mana yang kelebihan. Rotasi guru antarsekolah atau antardaerah, jadi lebih mudah,” ujarnya.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs