Masalah sampah di Sidoarjo seakan tak pernah habis dibicarakan. Sungai yang penuh tumpukan sampah hingga kebiasan buruk warga buang sampah sembarangan seakan sulit dikendalikan. Di satu sisi, pemerintah Sidoarjo juga kesulitan mengatur apalagi TPA Jabon juga mulai overload sehingga pembuangan sampah ke Jabon harus dikurangi.
“Kami memiliki TPA Jabon sudah overload, dan harusnya tahun depan sudah ditutup karena sudah tidak bisa lagi menampung sampah,” kata Bahrul Amiq, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo ketika berbincang dengan suarasurabaya.net, Rabu (12/7/2017).
Untuk mengganti TPA Jabon, hingga saat ini pemerintah Sidoarjo juga masih kesulitan untuk melakukan pembebasan lahan. Dari 35 bidang lahan yang dibutuhkan, masih kurang 12 bidang yang belum dibayar karena masih alot pembahasannya di DPRD.
“Masih nunggu PAK (Perubahan Anggaran Keuangan), semoga bisa segera disetujui anggaranya dan pembangunan TPA segera bisa dilakukan,” kata Bahrul.
Sementara itu, untuk mengantisipasi penuhnya TPA Jabon sambil menunggu hadirnya TPA baru, pemerintah berharap masyarakat bisa menerapkan konsep zero waste yang salah satunya melakukan reduce atau mengumpulkan kembali sampah yang masih bisa digunakan; lantas reuse atau mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah; dan terakhir melakukan recycle atau daur ulang sampah.
“Mulai tahun depan pengangkutan sampah ke TPA akan kami kurangi karena TPA Jabon penuh sehingga masyarakat kami imbau untuk melakukan zero waste. Sayangnya untuk membangun kesadaran masyarakat memang perlu waktu,” ujarnya. (fik)