Upacara HUT kemerdekaan yang digelar di kampung halaman Amrozi di Tenggulun Solokuro, Lamongan diikuti para kombatan dan mantan nara pidana terorisme.
“Ada 43 mantan napi teroris yang ikut, namun sebagian dari mereka tidak mau terlibat aktif karena baru keluar penjara,” kata Ali Fauzi, adik Kandung Amrozi usai mengikuti upacara, Kamis (17/8/2017).
Dan berikut nama-nama petugas upacara perayaan HUT RI ke 72 yang digelar di halaman yayasan Lingkar Perdamaian atau di kampung halaman Amrozi.
Sebagai Perwira upacara adalah Yusuf Anis alias Abu Bilal yang merupakan lulusan akademi militer mujahidin Afghanistan 1991. Yusuf Anis pernah menjadi instruktur andalan Al Qaida di Camp Sada untuk kemudian berpindah ke Camp Hudaibiyah Mindanao Filipina Selatan pada tahun 1997. Pada 1999 dia pernah menjadi pengajar basic militer bagi warga sipil di Maluku saat konflik Ambon meletus. Di tahun 2002, Yusuf ditangkap atas dugaan terlibat pada bom Bali 1.
Sedangkan Komandan Upacara kali ini adalah Yoyok Edi sucahyo yang merupakan murid kesayangan abu Faris salah satu komandan perang Isis di Siria.
Untuk pembaca teks proklamasi adalah Ali Fauzi Manzi alias Salman, alias Abu Ridho, alias Ikrimah, merupakan adik kandung trio bom Bali satu. Ali Fauzi pernah dikirim oleh Hambali ke Camp Abubakar dan Camp Hudaibiyah untuk belajar merakit bom. Dia juga bagian dari pasukan elit Moro Islamic Leberation Front (MILF). Bahkan pada 1999 dia ditunjuk menjadi kepala instruktur perakit bom.
Sedangkan tiga pengibar bendera merah putih kali ini, satu diantaranya adalah zulia Mahendra putra Amrozi kemudian Saiful Arif alias Abid alias David mantan penyerang anggota Brimob di poso yang di kaki kirinya hingga saat ini masih bersarang satu peluru dan belum dicabut. Dan satu lagi adalah Khoerul Mustain putra dari Nor Minda terpidana 4 tahun penjara karena terlibat bom Bali satu.
Untuk pembaca doa adalah Moh Chozin, kakak tertua trio bom Bali satu. Sementara komandan peleton adalah Sumarno yang keponakan Amrozi yang juga terlibat bom Bali satu. Selain itu juga Uman Slamet yang pernah masuk jaringan Ali Imron. (fik/dwi)