Sabtu, 23 November 2024

Curanmor Kambuh, Polrestabes Kembali Gelar Operasi Penyekatan di Suramadu

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Dalam beberapa hari di tahun 2017, kejahatan jalanan kembali marak di Surabaya. Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya, kembali melakukan penyekatan di Gerbang Tol Suramadu.

AKBP Shinto Silitonga Kasatreskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, operasi penyekatan di pintu Tol Suramadu masih efektif dilakukan karena nyata bisa meredam tindak kejahatan beberapa bulan lalu, termasuk maraknya curanmor dan pencurian Mobil L300.

“Beberapa hari ini mulai kambuh lagi. Misalnya, dalam satu Minggu penyekatan, tim kami berhasil menangkap 4 pelaku dengan 5 barang bukti motor curian,” ujar Shinto Kepada suarasurabaya.net, Minggu (5/2/2017).

Shinto mengatakan, wilayah Madura masih menjadi pasar potensial penjualan motor curian. Hal itu dibuktikan dari masih adanya yang tertangkap saat mengirimkan barang curian ke Pulau Madura melalui Suramadu.

Menurut Shinto, para komplotan pelaku curanmor saat ini memiliki strategi lebih rapi. Misalnya, kalau dulu begitu berhasil mendapatkan barang curian langsung dibawa lari ke Madura, kalau sekarang disimpan dulu baru menyuruh tim pengirim barang untuk mengantarkan ke Madura.

Kata Shinto, tim pengirim barang ini terdiri dari beberapa lapis dalam perjalanan menyeberang Tol Suramadu. Di bagian depan adalah tim pengawas yang bisa terdiri dari 2-3 orang, setelah dinyatakan aman tidak ada operasi penyekatan, maka rombongan pembawa barang curian mulai lewat di Suramadu.

“Strategi para pelaku ini sudah kami antisipasi dengan lebih jeli lagi menganalisa orang dalam operasi di Suramadu. Salah satunya, dalam operasi itu kami tidak kalah orang jadi satu, tapi kami periksa terpisah,” katanya

Dalam operasi ini, Polrestabes Surabaya memang diberi keleluasaan untuk melakukan operasi di jalan tol Suramadu. Hal ini atas kerjasama yang baik antara Polrestabes dan Jasamarga.

“Kami berterima kasih diberi keleluasaan menggelar operasi di jalan tol yang sesungguhnya bebas hambatan,” katanya.

Menurut Shinto, sekali operasi bisa menurunkan 20 anggota gabungan dari Unit Resmob, Jatanras, Tipiter dan Tipidek. Apel Reserse ini dimulai pukul 22.00 WIB kemudian melakukan operasi sampai dinihari.

“Prinsip kami, untuk tindakan kejahatan yang kami ungkap akan kami mintai pertanggung jawaban kepada pelaku, dan kami tidak segan-segan untuk melakukan tindakan tegas terukur,” katanya.

Selain penegakan hukum, Shinto juga berupaya bekerjasama dengan Polsek-polsek jajaran untuk melakukan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya kejahatan. (bid/iss/den)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs