Jumat, 22 November 2024

Cegah Abrasi, Seribu Pelajar SMK Buat Biopori di Kenjeran

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Membuat lubang resapan biopori disejumlah tempat di kawasan pantai Kenjeran. Foto: Totok suarasurabaya.net

Belajar menjaga lingkungan serta mencegah agar tidak terjadi abrasi air laut, Sabtu (7/10/2017) seribu lebih siswa-siswi SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya membuat lubang resapan Biopori di sejumlah tempat di sepanjang kawasan pemukiman yang ada di pantai Kenjeran, Surabaya.

Aksi yang merupakan bagian dari gerakan Sinlui Care ini diharapkan memberikan kesadaran bagi segenap siswa siswi SMAK St. Louis 1 Surabaya untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan dengan menanam lubang resapan biopori.

“Karena dengan membuat lubang resapan biopori ini memberikan siswa siswi sebuah pengalaman baru yang murah, sederhana dan bisa dikerjakan dimana saja sebagai bagian dari ikut serta menjaga kelestarian lingkungan sekitar,” terang Zamroni direktur Tunas Hijau.

Tunas Hijau, kata Zamroni ikut mendampingi para siswa dalam pembuatan lubang resapan biopori, juga memberikan masukan tentang fungsi serta kegunaan lubang biopori. “Siswa perlu diedukasi dan diberikan pengalaman bagaimana menjaga kelestarian lingkungan dengan cara sederhana,” kata Zamroni.

Selain itu, dengan melakukan pembuatan lubang biopori disepanjang kawasan pantai Kenjeran ini nantinya diharapkan akan memberikan dampak bagi pencegahan terjadinya abrasi air laut kedalam tanah disekitar kawasan pantai Kenjeran.

Karena lubang biopori selain punya fungsi sebagai penyimpan air tanah cadangan, juga dapat digunakan untuk menjaga dan mempertahankan avrasi dari air laut ke pantai. “Abrasi dipantai itu dapat menyebabkan air laut masuk kedalam tanah dan bercampur dengan air tanah,” ujar Zamroni.

Jika air tanah bercampur dengan air laut, lanjut Roni sapaan Zamroni, maka air tanah yang biasa dipakai masyarakat dekat pantai untuk kebutuhan sehari-hari, akan menjadi asin dan tentu saja tidak dapat dipakai.

“Ini adalah gerakan sederhana, yang jika dilakukan oleh banyak orang maka gerakan ini akan menjadi sangat penting dan berguna, dalam rangka menjaga abrasi di tepi pantai serta menjaga keberadaan air tanah,” papar Roni.

Siswa siswi SMAK St. Louis 1 Surabaya dibagi menjadi 4 kelompok besar yang melakukan kegiatan disepanjang pemukiman dan kawasan pantai Kenjeran. Mulai dari pembuatan lubang resapan biopori, membuat mural disepanjang tembok pantai Kenjeran, dan penyuluhan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs