Satrio Wiweko, pemerhati lingkungan mengatakan, seluruh masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kualitas dan ketersediaan air tanah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan warga secara mandiri dalam lingkup rumah tangga.
Pertama dengan tidak menggunakan deterjen berlebih saat mencuci. “Pilih deterjen yang ramah lingkungan dan jangan membuang air cucian langsung ke selokan,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, tepat pada Hari Air Sedunia, Rabu (22/3/2017).
Satrio menyarankan agar masyarakat membangun instalasi pengolahan air minum (IPAM) sederhana di rumahnya masing-masing. Dia menyarankan warga perumahan agar mengimbau developer agar membangun IPAM.
Jika IPAM mandiri dirasa memberatkan, kata Satrio, warga juga bisa membangun IPAM secara komunal. Satu IPAM untuk beberapa rumah tangga, seperti di sebelah barat Pasar Genteng, Jojoran dan belasan kampung green and clean di Surabaya.
Dia menjelaskan, IPAM sederhana berbentuk seperti septic tank. “Kalau septic tank kan biliknya dua, IPAM ini biliknya ada tujuh,” kata dia.
Selain membuat IPAM, warga juga bisa membuat sumur injeksi dengan mengembalikan air limbah ke perut bumi. Pengelolaan air limbah juga bisa dengan membendung selokan lalu airnya dipompa ke dalam drum yang berisi bebatuan penyaring air.
“Air hasil pengelolan bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, memelihara ikan atau dibuang ke selokan lagi,” kata dia.(iss/ipg)