Kecelakaan tunggal kembali terjadi, Jumat (30/6/2017). Pasangan calon suami istri (pasutri) naik motor Honda Beat putih L 5469 MG menyerempet pembatas jalan di jalur Krian-Trosobo, sebelum jembatan timbang.
Jumat subuh, Yohanes Dwi Aryanto dan Lovena, calon istrinya, berboncengan sepeda motor dari Kediri ke Surabaya. Sampai di TKP sekitar 07.30 WIB, diduga Yohanes mengantuk. Dia tidak sadar motornya menyerempet pembatas jalan sehingga kehilangan kendali.
Akibatnya, pasangan calon suami istri ini jatuh dari motor yang diduga melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam. Yohanes hanya mengalami luka ringan, tapi istrinya meninggal. Keduanya berencana menikah dalam waktu dekat.
Iptu Sugeng Kanit Lantas Polsek Taman mengatakan, jarak jatuh antarkorban sekitar 10 meteran. “Kemungkinan si perempuan jatuh duluan,” katanya kepada Radio Suara Surabaya.
Lovena yang merupakan warga Kupang Utara XI, Surabaya, diduga meninggal karena terbentur aspal saat sedang tidak mengenakan helm. Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, helm Lovena dibuka untuk menggaruk kepala.
“Kami juga belum menemukan helmnya sampai sekarang,” kata Sugeng. Yohanes dan Lovena sempat diboyong ke RS Anwar Medika. Menurut polisi, pihak keluarga kedua calon pasutri ini sudah dihubungi.(den)
Teks Foto:
– Yohanes Dwi Aryanto dan Lovena semasa hidup. Foto: Facebook
– Yohanes setelah kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya dan calon istrinya di RS Anwar Media, Jumat pagi. Foto: Istimewa