Yunus S Swarinoto Deputi Bidang Meteorologi BMKG mengatakan, pusat tekanan rendah yang telah dinyatakan sebagai bibit siklon tropis, 96S, Jumat, (3/3/2017) teridentifikasi di Laut Arafuru bagian utara, tepatnya di 7.9 derajat LS 132.8 derajat BT, sekitar 1220 kilo meter sebelah timur laut dari kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
“Tekanan minimum di pusat sistem mencapai 1002 hPa dengan kecepatan angin maksimum 38 km/jam,” kata Yunus dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Sabtu (4/3/2017).
Menurut Yunus, pusat tekanan rendah ini bergerak ke arah barat dengan kecepatan 11 km/jam, namun dalam 48 hingga 72 jam ke depan, pergerakannya akan dominan ke arah selatan-barat daya. Bibit siklon ini diperkirakan akan tumbuh menjadi siklon tropis dalam 48 hingga 72 jam ke depan di sekitar perairan sebelah utara Pulau Tiwi, Australia Utara (sekitar 792 km sebelah tenggara dari kota Kupang).
“Disamping itu, fenomena atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO) masih tampak bergerak ke arah timur memasuki wilayah Indonesia bagian barat meskipun intensitasnya semakin melemah,” katanya.
BMKG mengimbau kepada masyarakat dalam tiga hari ke depan agar mewaspadai:
– Potensi angin kencang di Laut Jawa, Laut Bali, Bali, Nusa Tenggara Barat , Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Laut Arafuru, Laut Timor, dan Papua bagian selatan.
– Potensi hujan lebat dengan disertai kilat/petir atau hujan ringan-sedang berdurasi lama di Aceh, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan, Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, serta Papua bagian selatan.
– Gelombang laut dengan ketinggian 2.0-2.5 meter diperkirakan terjadi di Perairan Kep. Kei – Kep. Aru, Perairan selatan Kep. Leti, Kep. Tanimbar, Perairan Raja Ampat – Sorong bagian selatan.
– Gelombang laut dengan ketinggian 2.5-4.0 meter diperkirakan terjadi di wilayah Perairan Selatan Kep. Babar, Laut Arafuru bagian Barat, dan Laut Timor.
“Masyarakat dan pengguna jasa transportasi laut diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap angin kencang, gelombang laut tinggi, hujan lebat, serta potensi dampak cuaca buruk lainnya, seperti: genangan, banjir, longsor, jalanan licin, dan pohon tumbang,” kata Yunus. (bid/ipg)