Tak cukup bermodalkan bisa menggambar bangunan semata, seorang mahasiswa jurusan interior mampu meraih kepuasan mengimplementasikan ilmunya. Kata Purnama Esa Dora S.Sn., M.Sc., Dosen Desain Interior UK Petra, dibutuhkan pemahaman ilmu pengetahuan lainnya.
“Agar karya mereka menjadi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan. Belajar tentang ilmu pengetahuan lainnya juga dibutuhkan, karena untuk sebuah karya interior ternyata berkaitan dengan ilmu pengetahuan lainnya,” kata Purnama Esa Dora.
Untuk membangun sebuah bangunan, seorang interior wajib mengetahui bagaimana kondisi lingkungan alam dimana bangunan akan didirikan. “Bangunan di kawasan tropis tentunya akan berbeda dengan bangunan di daerah dingin, atau yang memiliki 4 musim,” kata Esa.
Belum lagi bahan bangunan yang digunakan, kata Esa juga memiliki karakteristik berbeda antara yang dipakai untuk daerah tropis dengan daerah dingin. Menurut Esa dibutuhkan pengetahuan penunjang agar mahasiswa lebih mudah mempelajari interior desain.
“Bangunan-bangunan peninggalan kolonial yang masih ada di Kota Surabaya, masih menyisakan ciri khas bangunan kolonial di kawasan tropis dengan ciri-ciri adanya jendela-jendela besar lengkap dengan teralisnya. Ini yang kami harapkan juga dipahami mahasiswa,” ujar Esa.
Melalui pameran Presenting: Old Surabaya yang digelar mahasiswa program studi Desain Interior Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, Senin (6/3/2017) Esa mengingatkan bahwa mahasiswa desain interior tidak cukup bermodalkan bisa menggambar saja.
Ada pengetahuan lain yang juga perlu dipelajari. Mulai dari pengetahuan sosial, tentang masyarakat, hingga sejarah dan seni. “Oleh karena itu, pada pameran ini sebelumnya kami wajibkan mahasiswa membaca literatur dilanjutkan datang ke lokasi untuk membuat sketsa,” kata Esa pada suarasurabaya.net.(tok/ipg)