Sabtu, 23 November 2024

Begini Jalan Panjang Terungkapnya Identitas Jenazah Terbakar Makam Kembang Kuning

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Jenazah ditemukan tergeletak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kembang Kuning Surabaya, Sabtu (27/5/2017) sore. Foto: Aray Mahfud‎ via e100

Terungkapnya identitas jenazah yang ditemukan dalam kondisi hangus di Makam Kembang Kuning, Sabtu (27/5/2017) penuh dengan jalan berliku.

Suarasurabaya.net, awalnya menerima informasi penemuan jenazah dari postingan foto yang dikirim akun Facebook Aray Mahfud‎ ke e100. Dari gambar tersebut, diketahui jenazah sudah tergeletak gabgys di antara bangunan makam. Jenazah saat itu juga langsung dibawa oleh polisi ke RS Dr Soetomo Surabaya.

Identitas jenazah saat itu sempat simpang siur. Apalagi Zainul petugas dari Command Center Kota Surabaya mengatakan, petugas Linmas dan Satpol PP yang berada di lokasi penemuan jenazah menemukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Haryo Murti Tamtama warga Wonorejo Surabaya.

Nama Haryo Murti Tamtama ini, awalnya pada Sabtu (27/5/2017) pukul 12.38 WIB, sempat dilaporkan ke Radio Suara Surabaya, oleh saudaranya telah menghilang dari rumahnya.

Haryo, 32 tahun, meninggalkan rumah di Jalan Simo Kwagean 72C pada pukul 02.30 WIB. Haryo memiliki ciri-ciri tinggi badan 182 cm, kulit sawo matang dan berjambang. Saat meninggalkan rumah, Haryo mengenakan celana pendek berwarna abu-abu, sandal selop berwarna coklat, kaos berwarna abu-abu dengan tulisan Havana Kuba.

“Saudara saya agak depresi. Omongannya kadang melantur. Sekarang sedang mengidap TBC. Dulu pernah jadi supervisor di SPBU Tidar,” kata Agung.

Saat itu, Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polrestabes Surabaya dan dokter yang mengautopsi meyakini, jenazah itu bukan Haryo.

Saat itu, sudah ada Agung, kakak Haryo, yang melaporkan kehilangan anggota keluarga sambil membawa foto. Ciri-ciri fisik jenazah dengan foto itu, menurut Shinto, tidak identik.

“Misalnya telinga yang tidak menggantung, juga hidung yang terkesan lebih pesek daripada yang ada di gambar (foto) yang dibawa oleh Agung,” katanya.

Diskusi anggota inafis, doktor pengautopsi, serta keluarga jenazah hampir sampai pada kesimpulan itu. Bahwa jenazah hangus di makam Kembang Kuning bukan Haryo.

Hasil pemeriksaan tim Inafis terhadap sidik jari jenazah dengan Mobile Automatic Multi Biometric Identification System (Mambis) juga sempat meleset.

Jari jenazah yang penuh jelaga saat diidentifikasi dengan Mambis, menghasilkan akurasi kurang dari 50 persen untuk satu identitas warga di kawasan Jalan Tenggilis.

“Setelah kami konfirmasikan ke lokasi, hasilnya negatif,” ujar Shinto.

Tim Inafis mencoba berbagai cara. Menjajal berbagai metode scientific identification hingga akhirnya menemukan cara paling efektif untuk memunculkan sidik jari jenazah.

“Tim Inafis merendam potongan jari jenazah di dalam air selama beberapa hari sehingga jelaganya menghilang dan sidik jarinya kembali muncul,” kata Shinto.

Mesin Mambis yang terintegrasi dengan database KTP elektronik akhirnya menunjukkan hasil yang akurat, bahwa jenazah memang benar Haryo.

“Jenazah sudah dikembalikan ke keluarganya dari Kamar Mayat RS Dr Soetomo, kalau tidak salah Kamis (1/6/2017) kemarin,” kata Shinto. (fik)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs