Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan, Jawa Timur menetapkan status siaga banjir di wilayah itu, menyusul datangnya musim hujan sejak awal bulan ini.
Menurut Rizal Morris Kepala BPBD Pemkab Bangkalan di Bangkalan, Sabtu (19/11/2017), penetapan status siaga banjir itu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan kepada semua pihak, mengingat saat musin hujan, Bangkalan sering dilanda banjir.
“Penetapan status siaga banjir di Kabupaten Bangkalan ini juga kami lakukan, setelah melihat secara faktatual bahwa musim hujan sudah mulai turun dan intensitasatas yang terjadi belakangan ini curah hujan tidak stabil,” ujarnya, menjelaskan seperti dilansir Antara.
Ia menuturkan, pada akhir Oktober lalu pihaknya juga telah menetapkan status transisi darurat kepemulihan pascakekeringan.
“Saat ini, status kita rubah menjadi status siaga darurat banjir, longsor dan puting beliung,” katanya.
Rizal Morris Kepala BPBD menjelaskan, penetapan status siaga tidak hanya pada banjir, karena berdasarkan kebiasaan pada tahun-tahun sebelumnya, jenis bencana alam yang juga sering terjadi di Kabupaten Bangkalan memang bukan hanya banjir, akan tetapi juga bencana tanah longsor dan angin puting beliung.
Menurut dia, intensitas hujan yang tinggi dan diatas rata-rata, dikhawatirkan berdampak terhadap terjadinya bencana banjir dan longsor.
“Memang, sampai saat ini belum ada peringatan dini dari BMKG akan terjadinya bencana alam yang perlu diwaspadai secara serius, akan tetapi, bentuk antisipasi dari BPBD Pemkab Bangkalan, perlu dilakukan,” katanya.
Sebab, menurut Rizal, upaya antisipasi lebih penting dilakukan, agar jika terjadi bencana alam kerugian material bisa ditekankan, terutama adanya korban jiwa.
“Prinsip BPBD sama dengan prinsip yang digunakan oleh dokter dan tim dinas kesehatan, bahwa mencegah lebih baik,” ujarnya, menambahkan.
Rizal juga meminta agar semua masyarakat Bangkalan tetap waspada. Jika terdapat hal yang mencurigakan agar segera melaporkan kepada pemerintahan desa agar dikoordinasikan dengan BPBD Pemkab Bangkalan.
“Kami berharap masyarakat ikut aktif melihat kondisi yang tidak memungkinkan. Dan, jika ada yang terjadi mohon segera hubungi aparat setempat, agar bisa langsung ditindak lanjuti,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pendaraan BPBD di Kabupaten Bangkalan terdapat 10 kawasan dinyatakan rawan bencana saat musim hujan dengan tiga jenis bencana alam, yakni banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Tiga kawasan rawan banjir, yakni kecamatan yakni Blega, Sepuluh, dan Tanjung Bumi, sedangkan kawasan rawan puting beliung meliputi, Kecamatan Kota, Burneh, dan Tanah Merah.
Sementara itu, untuk kawasan rawan longsor ada di wilayah perbukitan di Bangkalan yakni Galis, Konang, Kokop, dan Geger.
Sedangkan lahan pertanian yang rawan banjir meliputi kecamatan Arosbaya, Klampis, Tanjung Bumi, dan Socah serta kecamatan Kamal. (ant/dwi)