Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Surabaya menyinggung serapan anggaran belanja APBD 2017 sebesar Rp 8,7 triliun baru mencapai 78 persen. Angka serapan 78 persen itu lebih rendah dibandingkan capaian serapan anggaran tahun sebelumnya 2016.
Reni Astuti Anggota Banggar DPRD Surabaya mengatakan, serapan anggaran di tahun 2016 lalu, mencapai 88,13 persen. Sementara, saat ini sudah masuk minggu ketiga di bulan Desember serapan anggaran APBD 2017 belum tembus 80 persen.
Reni memprediksi jika pun dikejar di akhir tahun mungkin masih di angka kurang dari 85 persen. Dia berharap Pemkot bisa mengejar serapan anggaran yang tinggal separuh bulan ini.
“Kalau tidak bisa sama dengan tahun kemarin, paling tidak mencapai 85 persen. Kami berharap performa kinerja anggaran ini dikejar sampai tutup buku akhir tahun,” ujarnya kepada suarasuarasaya.net, Kamis (21/12/2017).
Reni menyayangkan, Banggar sudah tidak bisa lagi mengakses aplikasi e-controlling untuk memantau pergerakan penyerapan anggaran. DPRD Surabaya sudah tidak diberi username untuk bisa mengakses aplikasi itu.
“Kalau beberapa tahun yang lalu day to day kami bisa lihat. Sekarang taunya secara global saja. Ketika mau detail menanyakan SKPD mana serapan anggaran yang masih ada kendala tidak bisa. Kalau dulu dikasih username untuk buka e-controlling, sekarang tidak,” katanya.
Menurut Reni, kesempatan mencari tahu progres penyerapan anggaran hanya pada saat rapat evaluasi APBD 2018 ke Gubernur Jatim pada 27-28 Desember nanti.
“Kesempatan kami ya pada saat rapat dengan gubernur nanti, tapi itu sudah jelang tutup buku” katanya. (bid/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
