Puji Artanto Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Besar 8 Wilayah Metropolitan 2 Jatim meliputi wilayah Gresik Kementerian PU mengatakan, penanganan permanen termasuk pemeliharan rutin di jalan Manyar, Gresik selama 2017 saat ini sedang dalam tahap lelang.
Pada masa transisi ini, pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) hanya bisa melakukan pemeliharaan rutin dengan cara tambal sulam, hingga telah terpilih pemenang lelang yang akan mengerjakan perbaikan dan pemeliharaan rutin dari Manyar hingga Sembayat.
“Proses lelang dari November lalu, sekarang sudah masuk evaluasi. Kalau sesuai jadwal, Januari ini sudah terpilih pemenang lelangnya. Mungkin akhir Januari ini baru mulai ada pengerjaan jalan,” katanya kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (3/1/2017).
Berdasarkan Kontrak Long Segmen, konstruksi dan pemeliharaan jalan di wilayah Manyar, Gresik ini akan mencapai Surabaya. Pemenang lelang akan mengerjakan perbaikan dan pemeliharan Jalan dari Gresik hingga Surabaya selama 2017, karena termuat dalam satu kontrak kerja sama.
Perlu diketahui, panjang Jalan Gresik – Sadang (termasuk Jalan di kawasan Desa Betoyo), kata pria yang biasa dipanggil Artan, sepanjang kurang lebih 35 kilometer. Jalan sepanjang itu, selama menunggu proses lelang, hanya akan mendapat pemeliharan rutin. Bukan perbaikan.
Artan mengakui, pemeliharaan jalan dengan cara tambal sulam terakhir dilakukan para 30 Desember lalu. Alasannya, karena produsen Asphalt Mixing Plant (AMP/material campuran aspal dengan material agregat batu) masih libur tahun baru 2017.
“Kalau hari ini sudah produksi, nanti malam juga kami sudah mulai lagi pengerjaan,” katanya. Artan mengklaim telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim meskipun kewenangan dan pelaksanaan jalan di wilayah itu dilakukan oleh BBPJN.
Artan mengakui, kondisi yang cukup parah di kawasan Desa Betoyo, Manyar tidak cukup hanya mendapatkan pemeliharaan rutin saja. Namun, pengerjaan perbaikan jalan ini sesuai dengan aturan memang harus menunggu pemenang lelang.
Jalan Betoyo dalam beberapa hari terakhir dikeluhkan warga karena kondisi rusak berat, bahkan pendengar Suara Surabaya bernama Abdul Gafur mengatakan, rusaknya jalan sudah sangat parah. “Jalan Berlubang, seperti bumbu pecel,”. (den/rst)