Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa hingga saat ini belum terdeteksi debu vulkanik Gunung Agung yang menyelimuti wilayah udara Bali meskipun gunung berapi itu dalam status awas.
“Pergerakan abu vulkanik Gunung Agung tidak terdeteksi berdasarkan citra satelit cuaca Himawari,” kata Taufik Gunawan Kepala BMKG Wilayah III Denpasar di Denpasar, Selasa (26/9/2017) seperti dilansir Antara.
BMKG menyebutkan prakiraan angin saat ini berhembus dari timur-tenggara dengan kecepatan 05-10 knots hingga pukul 12.00 Wita pada ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut.
Ia juga menyebutkan prakiraan angin berhembus dari timur laut dengan kecepatan 10 hingga 15 knots dari ketiggian 5.000 meter di atas permukaan laut hingga pukul 12.00 Wita.
Sementara itu Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan kode kuning untuk penerbangan.
BMKG menyebutkan sesuai data PVMBG pascapeningkatan status awas gunung setinggi 3.142 meter di atas permukaan laut itu menunjukkan peningkatan frekuensi gempa signifikan antara tanggal 21-25 September 2017 dengan total gempa sebanyak 369 kali.
Hingga 26 September 2017 pukul 08.00 Wita teranalisis hasil rekaman seismograf BMKG dengan nilai magnitudo dominan pada 2,6 hingga 3,0. (ant/dwi)