Jumat, 22 November 2024

Antisipasi Korsleting Picu Kebakaran, Jangan Ada Beban Berat Dalam Satu Terminal

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Jangan sampai ada peralatan yang sama-sama berat bebannya dalam satu terminal untuk mengantisipasi korsleting yang memicu terjadinya kebakaran. Misalnya televisi, AC, kulkas yang tertancap dalam satu terminal.

Bambang Vistadi Kabid Pembinaan Operasional Dinas Kebakaran Pemkot Surabaya mengatakan, selain itu bagi anak-anak muda yang tidak bisa terlepas dari gadget jangan sekali-sekali mendekatkan handphone dengan barang-barang elektronik yang mudah terbakar saat mengisi baterai handphone.

“H+3 lebaran kemarin ada kasus kebakaran di Wiyung karena ngecas handphone,” kata Bambang pada Radio Suara Surabaya.

Untuk tren kebakaran di Surabaya tahun 2017 ini, kata dia, memang ada penurunan dari tahun 2016 lalu. Berdasarkan data, untuk Juni 2016 ada 25 kasus kebakaran sedangkan Juni 2017 ini ada 20 kasus kebakaran.

Bambang menjelaskan, untuk tren kebakaran terbanyak terjadi pada bangunan perumahan. Perbandingannya dengan kebakaran di bangunan industri 60:40. “Yang sekarang tren ya karena dipicu cas handphone di dekat barang mudah terbakar itu karena kebakaran akibat kompor sudah berkurang karena sosialisasi sudah sering,” ujarnya.

Jika masuk musim kemarau seperti saat ini, Bambang mengimbau untuk mewaspadai lahan kosong dan memotong alang-alang. Selain itu, pastikan jarak bangunan dan lahan kosong antara 2-3 meter.

“Idealnya satu rumah ada alat pemadam api ringan (Apar). Kita inginnya tiap rumah memang wajib ada Apar karena acuan kita masih Perda nomor 15 tahun 1982,” katanya. (dwi/ipg)

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs