Sabtu, 23 November 2024

Antisipasi Kemacetan Arus Mudik Lebaran 2017, Kementerian PUPR Bangun Empat Flyover

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Flyover. Foto: Trans Lampung

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun empat flyover di atas jalur perlintasan kereta api (KA) Tegal-Purwokerto untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik Lebaran 2017.

Keempat flyover tersebut adalah flyover Dermoleng-Ketanggungan, Klonengan-Prupuk, Kesambi dan Kretek. Total panjang keempat flyover tersebut mencapai 2,8 km dengan anggaran sebesar Rp 350 miliar.

Saat meninjau lokasi pembangunan flyover Klonengan, Sabtu (29/4/2017), Basuki Hadimuljono Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan bahwa pada hari normal terdapat 90 kali perlintasan kereta yang memakan waktu 5 menit setiap kali melintas. Ketika arus mudik, terjadi peningkatan perlintasan kereta hingga 97 kali atau sekitar 8 jam pemberhentian sehingga menimbulkan kemacetan panjang.

“Pembangunan flyover ini dikerjakan dengan sangat cepat. Dilakukan secara kontinu selama 24 jam karena memang dikhususkan untuk selesai sebelum mudik Lebaran,” kata Menteri Basuki.

Hingga saat ini, progress pembangunan flyover Dermoleng sepanjang 500 meter mencapai 62 persen dan ditangani oleh kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk – CDI KSO dengan nilai kontrak Rp 64 miliar.

Adapun, flyover Klonengan mencapai progress 82 persen dengan panjang 1.011 meter dan ditangani oleh PT Hutama Karya dengan nilai kontrak Rp 112 miliar.

Sementara itu, flyover Kesambi mencapai progress 70 persen dengan panjang 470 meter, ditangani oleh PT Brantas Abipraya dengan kontrak senilai Rp 58 miliar.

Terakhir, flyover Kretek sepanjang 700 meter mencapai progress 40 persen dan ditangani juga oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 82 miliar.

“Untuk pembangunan flyover Kretek masih 40 persen karena sempat terkendala pembebasan lahan,” tambah Menteri Basuki.

Salah satu teknologi yang digunakan untuk mempercepat penyelesaian flyover adalah teknologi corrugated mortar busa (beton ringan) di flyover Klonengan. Teknologi ini sebelumnya pernah digunakan pada flyover Antapani di Bandung. Selain dapat menghemat waktu penyelesaian pekerjaan hingga 30 – 40 persen, teknologi ini juga lebih efisien dari segi pembiayaan.

Turut mendampingi Menteri Basuki antara lain Danis H. Sumadilaga Kepala Balitbang, Hedy Rahadian Direktur Preservasi Jalan, Endra S. Atmawidjaja Kepala Biro Komunikasi Publik, Hery Marzuki Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII dan Pemali Juana Ruhban Razziyatno Kepala Balai Besar Wilayah Sungai.

Pembangunan flyover ini ditargetkan selesai pada H-10 Lebaran atau sudah dapat digunakan pada 10 – 16 Juni 2017.(ant/iss/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs