Pekan ini Pemkot Surabaya akan melakukan pertemuan dengan pemerintah pusat untuk membahas realiasi pembangunan trem sebagai moda transportasi massal di Surabaya.
Agus Imam Sonhaji Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mengatakan, rapat itu akan digelar di Kota Pahlawan. “Minggu ini kita rapat di sini,” ujarnya, Rabu (11/1/2017).
Ada perubahan rencana pembangunan trem di Surabaya pada 2017. Sebelumnya, rencana pembangunan trem tahap awal sejauh 17 kilometer. Sekarang menjadi sembilan kilometer saja.
Rencana sebelumnya, jalur trem dibangun dari Surabaya Selatan ke Surabaya Utara. Dari Stasiun Wonokromo hingga Jalan Indrapura, sejauh 17 kilometer.
Perubahan rencana menjadikan pembangunan tahap awal proyek trem ini hanya dari Wonokromo menuju ke Jalan Praban, lalu balik ke Jalan Tunjungan, sejauh 9 kilometer.
Agus mengatakan, tahap awal pembangunan trem ini sudah disepakati Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya dan Menteri Perhubungan.
“Kalau tahap awal selesai, baru nanti dilanjutkan ke utara, sampai ke Perak,” kata Agus.
Dia menjelaskan, perubahan rencana ini berkaitan dengan keterbatasan APBN untuk pembangunan trem di Surabaya. Menyesuaikan anggaran, pembangunan tahap awal pun harus dikurangi.
Perlu diketahui, estimasi biaya pembangunan tahap awal trem ini mencapai Rp2,4 Triliun. “Tinggal mengurangi saja. Tapi angkanya yang buat Kementrian Perhubungan,” ujar Agus.
Agus memperkirakan, pengerjaan proyek transportasi trem sebagai bagian dari proyek Angkutan Massal Cepat di Surabaya akan berlangsung antara 1,5 hingga 2 tahun.
“Mudah-mudahan dengan adanya Trem, kemacetan di Surabaya bisa terurai,” ujarnya.(den/rst)