Minggu, 2 Maret 2025

Anggaran Infrastruktur Rp 2 Triliun, Pemkot Surabaya Tahun 2018 Lakukan Ini

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Agus Imam Sonhaji Kepala Bappeko Surabaya, Aryo Sulistyo Pakar Pembangunan Kota dari ITS, dan Ignatia Martha Pakar Ekonomi Makro UPN Veteran di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Jumat (8/12/2017). Foto: Anggi suarasurabaya.net

Pelaksanaan pembangunan infrastruktur akan menjadi salah satu fokus Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2018.

Agus Imam Sonhaji Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mengatakan bahwa total APBD 2018 sebesar Rp 9,113 triliun. Anggaran tersebut nantinya akan dialokasikan untuk infrastruktur sebanyak 22,86 persen atau senilai Rp 2,083 triliun.

Menurut Agus, infrastruktur merupakan kekuatan dan kemandirian ekonomi yang harus diperhatikan. Pembangunan infrastruktur yang menjadi perhatian pemkot salah satunya yaitu meneruskan ruas jalan terintegrasi pematusan (box culvert) yang ada di Banyu Urip, Surabaya.

“Kita akan meneruskan box culvert yang di Banyu Urip, itu kurang enam kilometer dan akan dikerjakan secara bertahap. Fungsinya untuk menambah jalan baru dan menambah kapasitas pematusan. Supaya bisa mengurangi lama genangan, luas genangan dan tinggi genangan,” kata dia, di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Jumat (8/12/2017).

Selain itu, pihaknya melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan juga akan meneruskan proses pembangunan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT), Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB) dan menuntaskan Middle East Ring Road (MERR) di segmen paling selatan agar terhubung ke Tol Waru Juanda.

“Nanti juga ada beberapa ruas jalan baru di beberapa lokasi yang fungsinya untuk menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan. Supaya distribusi semakin lancar dan bisa menekan biaya logistik, termasuk juga jembatan eksisting,” kata dia.

Agus juga menambahkan bahwa pihaknya akan menyelesaikan pembangunan Frontage Road Ahmad Yani beserta jembatannya ke Joyoboyo untuk menunjang integrasi antar moda angkutan massal. Nantinya juga ada pengoperasian Bus Line sebagai feeder untuk mendukung rencana pembangunan trem.

Pembangunan infrastruktur ini juga tidak lepas dari penanganan banjir. Agus mengatakan tahun depan pihaknya akan menambah kapasitas drainase yang diintegrasikan dengan penambahan pedestrian atau trotoar di 88 lokasi. Selain itu juga ada penmbahan pompa di 56 lokasi.

“Kita akan melakukan penambahan rumah pompa dan peningkatan kapasitas pompa. Harapannya, waktu hujan deras, pompa air ini bisa memompa air lebih cepat. Jadi kita focus tiga hal, yaitu adalah mempersingkat lamanya genangan, merendahkan tinggi genangan dan menyempitkan luasan genangan,” kata dia.

Aryo Sulistyo Pakar Pembangunan Kota dari ITS juga setuju jika anggaran untuk pembangunan infrastruktur tersebut juga fokus pada pencegahan banjir, selain untuk penataan kota.

“Mempercantik kota itu bagus, tapi jangan sampai lupa sama banjirnya. 30 persen wilayah Surabaya itu lebih rendah dari permukaan laut. Jadi, pembangunan box culvert lebih baik segera diselesaikan,” kata dia.

Selain pembangunan infrastruktur, Pemkot juga mengalokasikan anggaran cukup besar untuk pendidikan. Yakni mencapai 24,10 persen atau sebesar Rp 2,196 triliun, pelayanan masyarakat mencapai 19,23 persen atau Rp 1,752 trilliun dan bidang kesehatan 10,46 persen atau Rp 941 miliar.

“APBD 2018 telah disahkan pada sidang paripurna DPRD (30/11/2017) dan sekarang masih dalam proses evaluasi oleh Gubernur Jatim,” kata Agus. (ang/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Minggu, 2 Maret 2025
26o
Kurs