Sabtu, 23 November 2024

Anak-Anak Kurang Beruntung di Kampung Anak Negeri Juga Belajar Tinju

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Anak-anak kurang beruntung di Kampung Anak Negeri Surabaya saat berlatih tinju, Jumat (3/3/2017). Foto: Humas Pemkot Surabaya

Tidak hanya kegiatan belajar formal, anak-anak di Kampung Anak Negeri juga melakukan kegiatan informal seperti olahraga. Sebagian dari mereka bahkan telah meraih prestasi membanggakan.

Erni Lutfia Kepala UPTD Pondok Sosial Kalijudan dan Kampung Anak Negeri mengatakan, tujuan pelajaran informal itu agar sebagian besar anak-anak yang putus sekolah, telantar, serta biasa hidup di jalanan ini tersalurkan minat dan bakatnya.

Saat ini, UPTD Kampung Anak Negeri di Jalan Wonorejo Raya itu menampung 35 anak kurang beruntung atau bermasalah secara sosial. 13 di antaranya bersedia bersekolah lagi, 4 lainnya tergolong anak-anak inklusi.

“Ini tujuan utama kami, mengembalikan mereka ke sekolah. Saya percaya pendidikan mampu mengubah nasib orang,” kata Erni, Jumat (3/3/2017).

Namun, tim di dalam UPTD Kampung Anak Negeri lebih dulu menganalisis sejauh mana kesiapan anak-anak itu kembali bersekolah. Untuk hal ini, tim pengajar dan pendamping menggandeng tim psikolog.

Kesiapan anak-anak ini bersekolah, kata Erni, ditentukan dari jangka waktu mereka putus sekolah. Kalau sudah terlalu lama, anak-anak akan diarahkan agar belajar di Kampung Anak Negeri setiap hari kecuali Sabtu dan Minggu.

Selain pendidikan formal, tim pengajar dan pendamping menyisipkan berbagai kegiatan rutin seperti olahraga dan seni untuk mengembangkan bakat dan minat mereka.

Ada kegiatan seni musik, seni lukis, atletik, balap sepeda, bahkan tinju. Ada buah manis dari kegiatan olahraga yang dilakukan di Kampung Anak Negeri.

Beberapa anak berhasil meraih prestasi membanggakan bagi Kota Surabaya. Seperti Syafii (16) yang menjadi juara pertama cabang tinju bobot 55 Kilogram tingkat Jatim 2016 lalu.

Ada pula Hendra (17) yang berhasil menjadi juara 2 tingkat nasional cabang balap sepeda pada 2015 lalu. Juga Rajes (17) juara pertama pencak silat kelas bebas pada 2017 lalu.

Tidak hanya olahraga, anak-anak ini juga mendapat bimbingan wirausaha. Produk yang telah dihasilkan, di antaranya gelang dan pin yang telah dipasarkan di Kebun Bibit.(den/ipg)

Teks Foto:
– Anak-anak Kampung Anak Negeri saat berlatih sepeda.
Foto: Humas Pemkot Surabaya

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs