Al-Jazeera, media yang berbasis di Qatar, mengatakan bahwa keputusan Arab Saudi untuk menutup kantornya di kerajaan itu sebagai bagian dari krisis diplomatik di kawasan Teluk Arab, sebagai hal yang “tidak dapat dibenarkan.”
Dalam sebuah pernyataan, Al-Jazeera mengecam langkah Riyadh dan meminta Saudi mengizinkan jurnalisnya terus bekerja “tanpa ada intimidasi dan ancaman.”
“Kami sangat yakin bahwa ini langkah yang tidak bisa dibenarkan yang diambil otoritas di kerajaan tersebut untuk menentang jaringan ini dan operasinya,” menurut isi pernyataan itu, Selasa (6/6/2017) waktu setempat seperti dikutip Antara.
“Meskipun jaringan ini dibatasi, Al-Jazeera akan terus meliput berita dan urusan yang terjadi saat ini dari kawasan tersebut dan di luarnya dengan cara objektif.”
Selain menutup kantornya, Saudi juga mencabut izin yang dibutuhkan mereka untuk melakukan siaran.
Mereka juga menuduh Al-Jazeera mempromosikan “kelompok teroris” dan mendukung pemberontak di Yaman, demikian AFP.(ant/iss/ipg)