Aksi cor kaki di depan Istana Merdeka, sebagai perlawanan terhadap pabrik Semen Indonesia Rembang, mulai hari ini Rabu (22/3/2017) dihentikan.
Aksi yang sempat dikecam Menko Polhukam dan Menteri Kesehatan karena dianggap tidak manusiawi ini telah merenggut korban jiwa.
Seorang aktivis cor kaki bernama Patmi, 48 tahun, asal Desa Larangan Kecamatan Tambakromo, Pati, Jawa Tengah, meninggal dunia, Selasa (20/3/2017) dini hari.
Patmi meninggal dunia dalam perjalanan dari kantor LBH di Jalan Diponegoro menuju RS St Corulus Jalan Matraman Raya. Korban meninggal dunia setelah beberapa hari mengikuti aksi yang difasilitasi LSM Kontras dan LBH Jakarta.
Sebagai penutup dari aksi cor kaki, beberapa aktivis menggelar upacara ritual untuk almarhumah Patmi, yang gigih menolak pabrik Semen Rembang.
Sementara, Haris Azhari Kuasa hukum pendamping masyarakat Kendeng, mengatakan, aksi yang dilakukan petani dari Kendeng, Jawa Tengah, akan diteruskan. Tidak terhenti oleh kematian Patmi.
Peserta aksi meminta Joko Widodo (Jokowi) presiden mencabut surat keputusan (SK) izin pembangunan pabrik semen di Pegunungan Kendeng.
“Aksi akan diteruskan sampai presiden meminta atau menuntut Ganjar Pranowo mencabut SK baru yang dia keluarkan terkait izin pembangunan pabrik sen di Pegunungan Kendeng, kata Haris di gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu.
Haris menyebut pertemuan perwakilan warga Kendeng dengan Teten Masduki, Kepala Kantor Staf Presiden pada Senin (20/3/2017) tidak membuahkan hasil maksimal.
Ganjar Pranowo sampai hari ini masih hidup dengan mengeluarkan SK itu. SK ini terus mengganggu warga Kendeng, namun Teten tidak berani merespons
terkait dengan SK Gubernur Jateng yang memberi lampu hijau pada pabrik Semen Rembang, terus beroperasi.
Rini Sumarno, Menteri BUMN mengatakan pihak yang menolak pabrik Semen Rembang, sebaiknya membuka dialog, apa yang salah dan yang harus diperbaiki dari Semen Rembang.
Soal pabrik Semen Rembang, pemerintah tidak hanya melihat dari aspek lingkungan hidup saja, tapi juga dari sisi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat di lingkungan pabrik.
“Kalau sebagian besar penduduk mendukung pabrik semen milik BUMN karena dianggap meningkatkan kesejahteraan masyarakat banyak, mengapa harus ditolak,” kata Menteri BUMN.
Anis Mafduhin, Ketua Bidang Media Forum Kiai Muda Jateng memastikan peserta aksi cor kaki, sebagian besar bukan petani Rembang. “Kebanyakan dari luar Rembang,” kata Anis.(jos/iss/ipg)