PBNU, PP Muhammadiyah dan Polri membuat kesepakatan bersama tidak mengadakan aksi turun ke jalan jelang Pilkada dengan tujuan apapun.
Kegiatan long march dan doa bersama yang rencananya akan digelar di Monas dan Thamrin akan dialihkan di Masjid Istiqlal atau masjid terdekat supaya tidak mengganggu ketertiban umum.
Abdul Mukti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah menyerukan, kepada warga Muhammadiyah jangan ikut turun ke jalan 11 Februari 2017.
Warga dan simpatisan Muhammadiyah diminta tenang, tidak terpengaruh dengan kemasan isu yang membuat gaduh masyarakat.
Silakan beribadah di daerah masing-masing dan berkonsentrasi untuk menggunakan hak pilih Pada pilkada serentak Rabu (15/2/2017). Silakan mencoblos sesuai hati nurani dengan niat ibadah.
KH Ma`ruf Amin Rais Aam PBNU juga melarang warga Nahdiyin turun ke jalan menjelang Pilkada sesuai kesepakan dengan Polri.
Lembaga tertinggi PBNU ini minta kepada semua pihak menahan diri dan mentatati larangan pengerahan massa menjelang pilkada yang dikeluarkan Mabes Polri. “Kepada warga NU saya serukan jangan ikut aksi 112,” kata KH. Ma`ruf Amin.
Jenderal Polisi Tito Karnavian Kapolri mengatakan Polri telah melakukan komunikasi dengan forum umat Islam (FUI) supaya aksi 112 yang diisi kegiatan doa dialihkan ke Masjid Istiqlal. Ada isyarat FUl akan mematuhi. Doa akan dilakukan di Masjid Istiqlal.
Menanggapi pernyataan PBNU, PP Muhammadiyah serta larangan Kapolri mengadakan pengerahan massa atau unjuk rasa menjelang minggu tenang.
Al Ath Tath, Sekjen Forum Umat Islam (FUI ) selaku penyelenggara mengatakan akan melihat perkembangannya.
FUI berkeinginan Aksi Damai 112 diselenggarakan sesuai rencana semula long march dari Istiqlal, Monas dan Thamrin. Tapi kalau tidak memungkinkan, kegiatan keagamaan ini akan dialihkan ke Masjid Istiqlal. (jos/dwi/ipg)