Para anggota Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) sepakat untuk memperkuat peran pemuda dalam pembangunan regional, kata Desmond Lee Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga Singapura, di Singapura, Selasa petang (21/11/2017).
“Pada Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN ke-31 pada 13 November 2017, para pemimpin ASEAN menyatakan sepakat untuk memperkuat peran pemuda karena negara-negara ASEAN banyak kesamaan walaupun ada juga perbedaan-perbedaan seperti perbedaan bahasa dan budaya,” kata Desmond.
Para pemuda ASEAN harus didorong dengan berbagai macam cara termasuk pemanfaatan teknologi terbaru untuk menghubungkan mereka serta melibatkan mereka dalam komunitas global, ujarnya.
“Pemuda ASEAN harus mampu menggunakan teknologi terbaru dalam memproses data dan menerima dan mengetahui apakah berita itu benar atau tidak. Karenanya, literasi media sangatlah penting bagi pemuda,” katanya.
Menurut Desmond, literasi media dapat diajarkan melalui jalur pendidikan di sekolah agar mereka dapat mencari berita dari berbagai sumber termasuk media sosial yang saat ini menjadi tantangan karena ada kecenderungan semakin banyaknya berita-berita bohong.
Terkait dengan perkembangan teknologi, para pemimpin ASEAN juga saat ini sedang memikirkan untuk mengajukan proposal tentang pembangunan kota pintar (smart city) bagi pemuda yang mampu menggunakan dan menerapkan data analitis untuk melakukan proses navigasi tentang keterhubungan antar pemuda dan antara pemuda dan pemerintah, dia menambahkan.
“Selain itu, pemuda juga diharapkan berperan dalam masalah lingkungan hidup termasuk bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim yang dapat mengancam kehidupan manusia terutama mereka yang hidup di daerah pesisir dan tepi sungai,” kata Desmond Lee.
Pemuda juga didorong untuk menjadi bagian dari upaya menggerakkan ekonomi di negara mereka masing-masing namun mereka masih memerlukan bimbingan dalam mengembangkan keterampilan yang lebih inovatif melalui berbagai bentuk pendidikan, katanya seperti dilansir Antara.(ant/ipg)