Sabtu, 23 November 2024

80 Persen Sampah yang Mengapung di Kali Surabaya Popok

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan

Lembaga Konservasi Lahan Basah (Ecoton) menemukan sepanjang Wringin Anom hingga Bambe, Gresik ada 30 popok yang mengapung di Sungai. Jumlah ini hanyalah yang mengapung sedangkan yang menempel di pinggiran sungai maupun di tiang jembatan jumlahnya lebih banyak namun tidak sulit dievakuasi.

“Kemarin kami melakukan survei tahap pertama mulai dari Wringin Anom hingga Bambe, hasilnya 80 persen sampah yang mengapung di sungai adalah popok,” kata Prigi Arisandi, Direktur Ecoton, ketika berincang dengan suarasurabaya.net, Jumat (7/7/2017).

Menurut dia, survei ini juga telah didahului dengan proses transek atau penelitian terhadap timbunan sampah di Waru Gunung; Jembatan Karangpilang 1 dan Karangpilang 2; serta di kawasan Jagir dan Kayun. Saat melakukan transek juga diketahui jika 43 persen sampah di pinggiran sungai adalah sampah plastik; kemudian 37 persen adalah popok; 7 persen sampah organik dan 13 persen adalah sampah lainnya seperti bola lampu, pakaian, ranting, kayu dan lainnya.

Hasil ini selanjutnya akan dikirimkan ke Badan Lingkungan Hidup Surabaya untuk ditindaklanjuti dengan proses pembersihan Kali Surabaya dari banyaknya limbah popok di sungai. Pemerintah juga harus mendesak produsen popok agar melampirkan peringatan agar tidak membuang popok di sungai.

Fenomena popok di sungai ini sebenarnya sudah lama terjadi, namun hingga saat ini pemerintah masih saling lempar tanggung jawab untuk pembersihan sungai.

“Popok bayi mengandung mikroplastik serta bakteri dari kotoran bayi yang menempel dalam popok akan meningkatkan pencemaran e-coli. Padahal Kali Surabaya selama ini menjadi bahan baku air minum dan habitat bagi 25 spesies ikan,” kata Prigi. (fik/rst)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs