Sudharmawan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengatakan, sebanyak 422 desa yang tersebar di 23 kabupaten/kota di Jawa Timur saat ini mengalami kekeringan akibat anomali cuaca.
“Dari 23 kabupaten/kota ini sebanak 15 kabupaten sudah menyatakan darurat kekeringan sehingga meminta bantuan pada BPBD provinsi untuk melakukan droping air,” kata Sudharmawan, Selasa (12/9/2017).
Kekeringan terparah terpantau di 190 desa diantaranya tersebar di Pulau Madura serta kawasan Jawa Timur bagian selatan.
BPBD juga telah bekerjasama dengan PDAM setempat sehingga menyalurkan air bersih ke desa-desa yang saat ini mengalami kekeringan segera bisa dilakukan.
“Yang sudah menyatakan darurat kekeringan disertai SK dari bupati, kami tinggal menunggu tagihan dari PDAM nanti kami yang membayar,” kata dia.
Sudharmawan mengatakan, potensi kekeringan pada tahun 2017 ini sebenarnya tidak separah yang terjadi di tahun 2015 dimana saat itu terdapat 541 desa yang mengalami kekeringan.
Sedangkan untuk tahun 2016 kekeringan sepanjang tahun tidak terjadi karena tahun lalu mengalami kemarau basah, artinya hujan pada tahun 2016 turun di sepanjang tahun.
Sementara itu selain droping air, PDAM juga akan memperbanyak embung geomembran di daerah-daerah rawan kekeringan.
Selain mengantisipasi musim kemarau, embung geomembran ini diharapkan juga bisa membantu air bersih terhadap masyarakat sekitar jika terjadi banjir. (fik/dwi/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
