Widodo Suryantoro Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya mengakui, selama 20 tahun kerja sama dalam program Sister City, Surabaya belum pernah tampil di acara seperti Cross Culture International (CCI), di Kota Kochi, Jepang.
“Memang selama ini belum pernah. Kemarin, kami sudah sampaikan hal ini. Intinya mereka (pemerintah Kochi) bersedia menggelar acara seperti itu. Tinggal kesiapan kita (Surabaya) untuk tampil di sana,” katanya kepada suarasurabaya.ney, Senin (10/7/2017).
Widodo mengatakan, akan mengkomunikasikan hal ini kepada Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya. Bila wali kota mengizinkan, maka pada saat acara seperti CCI digelar di Kochi, Surabaya bisa mengirimkan delegasi.
Inisiatif untuk mengkoordinasikan hal ini kepada Pemerintah Kochi berangkat dari kenyataan, bahwa selama 13 kali (13 tahun) helatan CCI digelar di Surabaya, Kota Kochi bisa mempromosikan produk budaya kotanya di Surabaya.
Tapi sebaliknya, Surabaya belum pernah memiliki kesempatan untuk mempromosikan produk budaya berupa kesenian, seperti Tari Remo sebagai kesenian tradisional Surabaya, di Kota Kochi.
Selama 20 tahun kerja sama sister city dengan Kochi, Yosakoi sebagai produk kesenian lokal Kota Kochi telah dikenal luas di Surabaya. Bahkan, setiap tahunnya, sanggar-sanggar tari yang mengajarkan tari Yosakoi terus bertambah di Surabaya.
“Sedangkan, saya tidak yakin Tari Remo sudah dikenalkan di Kota Kochi. Apakah di sana sudah ada sanggar yang mengajarkan Tari Remo, kami juga belum mendapat informasi,” katanya.
Sebab itulah, Widodo berharap, kesediaan Pemerintah Kota Kochi menggelar acara yang sama setiap tahunnya, akan menandai perkembangan kerja sama kedua kota ini dalam hal budaya.
Selama ini, para pelaku kesenian di Surabaya telah mendapat manfaat dari kerja sama dua kota ini dengan wujud referensi kebudayaan. Misalnya dalam hal gerakan tari Yosakoi, serta kostumnya yang bisa menjadi bahan perkembangan seni, terutama tari modern di Surabaya.
Kemarin, Minggu (9/7/2017) dalam perhelatan CCI ke-13 di Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya sempat menyampaikan, hampir seluruh sekolah dan perguruan tinggi di Surabaya memiliki kelompok tari Yosakoi.
“Ini membuktikan kerjasama di bidang budaya dengan Kota Kochi berjalan baik. Sekarang giliran Surabaya untuk mengenalkan budaya seperti Tari Remo ke Kota Kochi,” kata Widodo.(den/iss/tok)