Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Surabaya, melakukan sosialisasi penyadaran pentingnya penurunan angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Car Free Day Jl Darmo, Minggu (15/1/2017).
Sosialisasi ini juga melibatkan 100 dokter anak dan kandungan yang merupakan anggota POGI di Surabaya. Para dokter juga membuka konsultasi gratis bagi ibu hamil atau yang merencanakan kehamilan yang aman.
Pantauan suarasurabaya.net, para dokter memberi pelayanan konsultasi berderet di sisi barat Jl Darmo tepat depan Taman Bungkul.
Dr Brahmana Askandar Ketua POGI Surabaya mengatakan, sosialisasi ini untuk menekan angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Surabaya. Konsultasi yang diberikan diantaranya seputar bagaimana mempersiapkan kehamilan dengan sehat, deteksi dini komplikasi kehamilan misalnya ibu hamil dengan penyakit jantung dan tensi meningkat.
“Setelah deteksi menyeluruh beres, barulah dilakukan pencegahan dari komplikasi. Ibu-ibu juga dianjurkan melahirkan di tempat yang tepat, khususnya pada ibu-ibu yang beresiko. Harus melahirkan di Rumah Sakit yang fasilitasnya memadahi,” ujar Brahmana, di lokasi.
Bila digaris bawahi, ada dua problem utama di kesehatan ibu. Yakni angka kanker serviks masih tinggi untuk kandungan dan angka kematian ibu melahirkan.
“Sosialisasi ini juga melibatkan Bidan dan Puskesmas di Surabaya. Kami memberikan sosialisasi, jangan takut periksa ke Bidan mereka sudah sangat tahu porsi pemeriksaan,” katanya.
Sementara, Dr Agus Sulistiyono Ketua Satgas Penurunan Angka Kematian ibu di Surabaya mengatakan, angka kematian ibu tiga tahun terakhir belum bisa menurun signifikan.
Di tahun 2016 kemarin ada 35 ibu meninggal dunia, di tahun 2015 ada 39 meninggal, kemudian di 2014 ada 49 ibu meninggal dunia saat melahirkan dan pasca melahirkan.
“Di seluruh Jatim tahun 2016 ada 520 ibu meninggal, di tahun 2015 ada 531 ibu meninggal, dan di tahun 2014 ada 567 ibu meninggal. Faktornya karena masyarakat kurang peduli, mereka menganggap semua kehamilan itu aman dan normal,” katanya. (bid/iss)