Pemkot Surabaya masih berupaya mengumpulkan pengembang di Surabaya Barat demi mendorong penyelesaian radial road yang menghubungkan bundaran PTC hingga Jalan Lingkar Luar Barat (JLBB).
Erry Cahyadi Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kota Surabaya mengatakan, radial road sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) sejak 2007 silam.
Tapi baru setahun belakangan terealisasi. Itu pun masih menyisakan sepanjang 2,3 kilometer dari total 4,2 kilometer yang direncanakan. Artinya, baru 1,9 kilometer yang sudah terbangun hingga di depan Kantor Konjen Amerika di Jalan Citra Raya Niaga.
“Sisanya belum terbangun karena di kawasan itu banyak perumahan pengembang,” ujar Erry, Rabu (5/10/2016).
Pemkot bermaksud mengajak pengembang di kawasan Surabaya Barat agar mau urunan menyelesaikan pembangunan jalan. Sebab menurut Erry, jalan ini akan menguntungkan mereka.
Jalan sepanjang 4,2 kilometer ini akan memiliki lebar 40 meter untuk dua lajur. Masing-masing lajur akan memiliki lebar 20 meter termasuk median atau pulau jalan.
Radial road ini dibangun untuk menyediakan altenatif jalan cepat dari kawasan Surabaya Barat, dari Kampus Unesa Lidah Wetan ke jalan lingkar luar barat. Sebab selama ini jalan di kawasan Lontar mengalami penyempitan.
“Pengembang di Surabaya itu semua baik dan kooperatif. Mereka sangat mudah diajak komunikasi untuk pengembangan kawasan Surabaya Barat. Sebab kita tahu bahwa pembangunan di Surabaya memang mengarah ke Barat,” kata Erry.
Erry menargetkan jalan ini akan tuntas pada 2017 mendatang. Pembangunan jalan akan dilakukan beriringan dengan bundaran PTC. “Bundaran PTC jalan, radial road juga on going. Tahun depan semoga akses jalan sudah jadi,” kata Erry.
Erry juga mengatakan, pembangunan jalan juga akan berproses untuk menguhubungkan bundaran PTC ke arah Kebraon. Tujuan pembangunan jalan ini sebagai akses dari pinggiran kota Surabaya ke kawasan barat.
“Biasanya warga akan masuk dari bundaran PTC lewat wiyung dan gunung sari. Tapi nanti kalau jalan akses ke kebraon sudah jadi, pengguna jalan bisa memotong jalan langsung ke kebraon dari bundarang PTC,” ujarnya.
Akses jalan ke Kebraon ini rencananya sepanjang 4,8 kilometer. Sepanjang 1,5 km telah dibangun. Sisanya akan dilanjutkan oleh pengembang Bukit emas.
“Kami bangun jembatannya saja. Kalau jalan itu sudah jadi, beban wiyung akan berkurang,” kata Erry.(den/dwi)