Setelah sempat terpuruk pada Juli-Agustus 2015 lalu karena isu penutupan Taman Remaja Surabaya (TRS), tempat hiburan itu kini bangkit perlahan-lahan.
Didik Harianto Direktur Operasional PT Star, Perusahaan Pengelola TRS mengatakan, pada event tahun baru 2016 lalu pengunjung di TRS mencapai sekitar 5.000 orang.
“Ada peningkatan 5 persen dibandingkan dengan event yang sama pada tahun sebelumnya,” ujarnya ketika dihubungi suarasurabaya.net, Senij (18/1/2016).
Menurutnya, jumlah pengunjung TRS sempat mengalami penurunan drastis pada bulan Juli hingga akhir Agustus 2015 lalu karena isu penutupan TRS.
“Saat itu, 80 persen pengunjung kami mengira bahwa TRS sudah tutup,” kata Didik. Penurunan pengunjung saat itu mencapai 50 persen.
Berupaya bangkit dari keterpurukan, PT Star mengusung tagline “Taman Remaja Buka Seperti Biasa” dalam setiap promosi yang dilakukan.
Pada Januari 2016 ini, Didik memprediksi tidak akan terjadi peningkatan jumlah pengunjung secara signifikan. “Sebab Januari ini kan low season, ya,” ujarnya.
Namun dia optimistis, pada Februari nanti akan terjadi lonjakan pengunjung KBS dengan adanya promosi besar-besaran.
Pada 20 Februari 2016 nanti, TRS akan berulang tahun ke-45. “Kami akan bikin event besar-besaran dan memberikan promo menarik bagi pengunjung,” katanya.
Strateginya, TRS akan memberlakukan penjualan satu tiket untuk empat kali masuk taman wahana bermain itu. “Karena ini ke-45, satu tiket untuk empat kali masuk. Nah, setiap harinya kami juga akan memberikan hadiah untuk pengunjung,” ujar Didik.
Sebagaimana diketahui, pada Juli 2015 lalu Pemkot Surabaya kembali bersikeras akan mengambil alih tanah yang disewa oleh PT Star sebagai lahan TRS.
Pemkot Surabaya menganggap, Pemkot Surabaya mengalami kerugian selama TRS berdiri di lahan tersebut. Ada rencana, lahan tersebut akan digunakan sebagai pusat budaya Surabaya yang akan diintegrasikan dengan Taman Hiburan Rakyat.
Sementara, seluruh kebijakan Pemerintah Kota saat ini menunggu pelantikan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana sebagai wali kota dan wakil wali kota terpilih.
Didik mengatakan hanya bisa menunggu. “Kami berharap, masalah tanah ini cepat selesai sesuai dengan perjanjian. Jadi kami menunggu saja,” katanya. (den/ipg)