Turunnya harga BBM dan elpiji yang berlaku mulai hari ini, Selasa (5/1/2016) belum berpengaruh pada harga kebutuhan masyarakat sehari-hari maupun tarif angkutan umum.
Hasil pemantaun di lapangan, belum ada harga kebutuhan pokok masyarakat utamanya sembako yang turun menyusul turunnya harga BBM.
Bahkan beberapa jenis komoditi seperti telur, daging ayam dan sayur mayur yang naik menjelang tahun baru sampai sekarang belum kembali ke harga semula.
Beberapa pedagang maupun sopir angkutan umum mengatakan, kisaran turunnya harga BBM ini masih lebih rendah dibanding kenaikannya dulu.
Tulus Abdi Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menilai, penurunan harga BBM ini hanya jebakan.
Seakan-akan pemerintah berbaik hati karena harga BBM turun. “Tapi Kalau dibandingkan dengan kenaikannya, baru tahu kalau ini jebakan,” kata ketua YLKI.
Bulan berikutnya pemerintah bisa saja menaikkan harga BBM lebih tinggi.
Berikut harga BBM dan elpiji baru yang diumumkan Dwi Sucipto Dirut Pertamina:
1. Solar turun dari Rp6.700 per liter menjadi Rp5.750 per liter.
2. Premium non Jawa Madura Bali (Jamali) dari Rp7.300 per liter turun menjadi Rp6.950 per liter.
3. Premium Jamali dari Rp7.400 per liter menjadi Rp7.050 per liter.
Di luar yang ditetapkan pemerintah, Pertamina juga menurunkan produk-produk yang lain. Pertalite turun Rp350 per liter dari Rp8.250 per liter menjadi Rp7.900 per liter.
Pertamax di Jawa Timur turun dari Rp8.750 per liter menjadi Rp8.600 per liter.
Elpiji 12 kg rata-rata nasional turun Rp5.800 per tabung dari harga sebelumnya Rp135.300 per tabung menjadi Rp129.500 per tabung. (jos/dwi/rst)