Warga suku Tengger di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, menggelar festival Semeru pada Sabtu (26/11/2016).
Ini merupakan festival pertama kali digelar warga desa tersebut yang merupakan pos check point awal untuk melakukan pendakian ke gunung Semeru.
Dengan cara mengkolaborasikan antara kearifan budaya lokal dan upaya pelestarian lingkungan, festival ini berlangsung semarak. Ribuan warga suku tengger dan para pendaki domestik maupun mancanegara hadir di lapangan Desa Ranupani yang menjadi lokasi berlangsungnya acara.
Festival ini menyuguhkan berbagai kesenian tradisional lokal setempat yang dipacu dengan sedekah bumi dan doa bersama sebagai rasa syukur atas hasil pertanian yang berlimpah.
Tidak hanya itu saja, digelar juga aksi penanaman pohon dan pembersihan salvinia, tanaman gulma yang selama ini menjadi penyebab pendangkalan Ranupani.
Dari pantauan Sentral FM, prosesi Festival Semeru diawali dengan kirab budaya yang diikuti Asat Malik Bupati Lumajang bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Masudi Sekda Lumajang dan para pimpinan Satuan Kerja di lingkungan Pemkab Lumajang.
Para tokoh ini dikirab dengan menunggang kuda dari depan SDN Ranupani menuju lapangan, sebagai tempat berlangsungnya acara. Di sana, Bupati, Sekda, Forkopimda dan seluruh pimpinan Satker Pemkab Lumajang disambut tari tradisional yang dibawakan para gadis berparas cantik.
Rombongan ini diikuti warga Suku Tengger yang membawa puluhan tumpeng berukuran besar yang digunakan untuk prosesi sedekah bumi. Setelah itu, rombongan penari tradisional Jaranan dan Kebo-Keboan baik dari kelompomk anak-anak dan kelompok dewasa tiba di lapangan. (her/tit)