Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Sidoarjo dalam pertemuan di Markas Polres Sidoarjo pada November 2015 lalu sempat menjanjikan jaringan gas di rumah warga Tanggulangin akan mulai menyala pada akhir 2015.
“Sudah janji, tapi beberapa waktu lalu janjinya direvisi katanya baru nyala Maret 2016,” kata M Fauzi Ketua RT 3 RW 2 Desa Kedung Banteng,Tanggulangin, Sidoarjo ketika berbincang dengan suarasurabaya.net, Sabtu (9/1/2016).
Fauzi menduga, pengunduran jadwal aliran gas dibarengkan dengan rencana PT Lapindo Brantas yang akan mulai melakukan eksploitasi sumur Tanggulangin 1 pada Maret mendatang.
Apalagi, sejak awal, warga Desa Banjar Asri yang merupakan tetangga Desa Kedungbanteng menolak rencana pengeboran baru tersebut.
Fauzi juga mengatakan, hingga saat ini warga juga belum mendapatkan sosialisasi terkait rencana pengeboran baru ini.
Warga hanya mengetahui jika di kawasan itu mulai dilakukan proses pengurukan sejak Rabu (6/1/2016) lalu.
Sementara itu, Lapindo sendiri mengklaim, sumur Lapindo yang ada di Kedungbanteng akan menghasilkan gas hingga 5 juta meter kubik feet perhari sehingga jika sumur ini beroperasi, Lapindo akan mampu menyuplai kebutuhan gas mencapai 10 juta meter kubik feet untuk kebutuhan gas warga Sidoarjo dan Surabaya.(den/iss/fik)