Puluhan warga Pedukuhan Kepek I, Desa Kepek, Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar aksi mural batik dinding rumah untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada Minggu (2/10/2016).
Eko Mambang Nugroho Ketua RT 1 Kepek, Wonosari, Gunung Kidul, mengatakan batik dinding rumah dilakukan dengan variasi berbeda.
Malam untuk membatik diganti cat dan canting diganti menjadi kuas serta media kain diubah menjadi dinding.
“Pada aksi ini, kami melibatkan 30 warga dan pemuda yang ada di sini,” kata Eko seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan, ada sekitar 10 dinding rumah warga yang berada di kawasan sekitar dicat dengan model batik parangrusak yang memiliki arti mendalam.
“Seperti yang kita ketahui bahwa motif parangrusak memiliki pralambang bahwa ada kehidupan manusia dengan segala tantangan hidupnya,” kata Eko.
Dengan melukis batik di sejumlah rumah, kata dia, hal itu untuk menjaga kelestarikan batik yang menjadi warisan budaya. Selain itu, membatik rumah juga bisa menarik wisatawan yang dalam beberapa tahun terakhir banyak berkunjung ke Gunung Kidul.
Adanya aksi tersebut, masyarakat bisa memperhatikan batik sekaligus bisa melestarikannya.
“Kami ingin melestarikan batik dan memperkenalkan generasi muda tentang batik dan filosofinya. Selain itu, untuk menarik wisatawan yang berkunjung ke desa kami,” katanya.
Sementara itu, Guntur Susilo warga kampung tersebut mengaku mendukung program tersebut. Menurut dia, sudah saatnya pemerintah mulai memperhatikan batik agar tidak tergerus oleh zaman.
“Pemerintah harus peka dengan batik. Kalau dibiarkan begitu saja, lama-kelamaan bisa tergerus zaman,” katanya. (ant/tit/iss)