Peserta aksi damai Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Mapolda Jatim berangsur membubarkan diri. Sepuluh orang perwakilannya telah diterima Kapolda Jatim untuk menyampaikan aspirasinya.
Irjen Pol Anton Setiadji Kapolda Jatim mengatakan, akan menyampaikan aspirasi ribuan massa aksi damai kali ini ke Mabes Polri.
“Kami sampaikan ke Mabes Polri. Demo boleh-boleh saja asalkan tertib,” ujarnya, di sela memantau aksi damai di depan Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat (4/11/2016).
Kapolda mengatakan, dalam pengamanan aksi damai kali ini pihaknya menerjunkan 7.800 personel untuk mengamankan aksi di seluruh Jatim. Ada tiga daerah yang diantisipasi lebih ketat yaitu Pamekasan, Malang dan Surabaya .
“Khusus di Surabaya kami siapkan 3.200 personel yang mengawal jalannya aksi damai ini,” katanya.
Pantauan suarasurabaya.net, sekitar pukul 16.00 WIB peserta aksi di depan Mapolda Jatim sudah membubarkan diri, mereka melipat seluruh atribut aksi dan menuju kendaraan penjemputan untuk kembali ke rumah masing-masing.
Beberapa personel keamanan juga berkemas untuk meninggalkan lokasi, kawat berduri dan mobil water cannon tampak keluar dari markas Polda Jatim. Kawat berduri dan mobil water cannon tidak jadi digunakan karena aksi berjalan tertib dan damai.
Sekadar diketahui, aksi sekitar 6.000 massa HTI Jatim ini berjalan tertib mulai pukul 13.00 WIB long march dari Masjid Al Akbar Surabaya sampai di Mapolda Jatim. Mereka mendesak aparat kepolisian agar memproses hukum dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (bid/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
