Sabtu, 23 November 2024

UN Habitat Tawarkan Alat Pengukur Kemakmuran Perkotaan Kepada Indonesia

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Eduardo Moreno Direktur Penelitian dan Peningkatan Kapasitas UN Habitat dalam konferensi pers di Grand City, Senin (25/7/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

United Nation Human Settlements Programme (UN Habitat/Badan PBB tentang Permukiman Penduduk) menawarkan alat pengukur indeks kemakmuran perkotaan kepada Indonesia.

Eduardo Moreno Direktur Penelitian dan Peningkatan Kapasitas UN Habitat mengatakan, dia ingin Indonesia bergabung dalam program tersebut.

“Kita semua tahu kota di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari masalah yang ada. Alat ini dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah-masalah itu,” katanya.

Alat tersebut bernama City Prosperity Initiative (CPI/Inisiatif Kemakmuran Perkotaan). Alat ini berupa perhitungan metrik data-data dari suatu negara yang berkaitan dengan beberapa hal.

Moreno menjelaskan, negara yang bekerjasama dengan UN-Habitat dalam program ini dapat memberikan data-data yang berkaitan dengan kondisi perkotaan sebagai dasar pengukuran.

“Kami akan mengumpulkan Data dan Informasi dari setiap kota dan bisa melihat dan melakukan analisis. Sehingga bisa menentukan konklusi, bagaimana kemakmuran kota di negara itu,” katanya.

Selain itu, termasuk dalam program CPI ini adalah dialog kebijakan dengan negara yang bekerjasama. Tujuannya, kata Moreno, untuk membantu negara bersangkutan dalam menentukan kebijakan apa yang harus diambil dalam pembangunan perkotaan.

Di Indonesia, UN-Habitat telah melakukan proyek awalnya di Jakarta. Secara Statistik, data tingkat kemakmuran di Jakarta adalah 56.

“Indeks ini menunjukkan angka seratus menunjukkan kemakmuran yang baik, sedangkan sebaliknya mendekati angka sepuluh kemakmurannya buruk,” ujarnya.

Moreno mengatakan, ada enam dimensi menentukan kemakmuran sebuah kota di sebuah negara. Pertama pemerintah dan legislator kota.

Selain itu, perencanaan dan desain kota juga menentukan. Selanjutnya, tingkat ekonomi perkotaan, pembangunan infrastruktur, kohesi sosial dan ekuitas, serta ekologi dan lingkungan perkotaan.

Moreno mengklaim, sudah ada lebih dari 300 kota yang telah bekerjasama dengan UN-Habitat dalam program CPI ini.

“Kami mempunyai data yang besar tentang perkotaan di dunia. Data ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Bisa juga digunakan memantau dan menilai tingkat kemakmuran kota demi kepentingan akademis,” ujarnya.(den/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs