Donald Trump mengisyaratkan bahwa penolakannya soal bahaya perubahan iklim hanya sebatas kampanye. Trump menunjukkannya setelah dia mengatakan berpikiran terbuka untuk mendukung kesepakatan global mengenai perubahan iklim.
Sang presiden AS terpilih meningggalkan rapat penyusunan kabinetnya di Trump Tower, kemudian menyeberangi kantor pusat New York Times demi mengadakan wawancara khusus membahas banyak hal.
Dia menjaga jarak dari aktivis alt-right yang menyebut kemenangannya pada Pemilu lalu sebagai kemenangan untuk supremasi kulit putih. Dia menjauhi diri untuk tidak menyerukan peradilan terhadap Hillary Clinton dan membela kekaisaran bisnis globalnya.
Seperti dilansir Antara, saat ini dia melembutkan pendiriannya bahwa AS harus menarik diri dari kesepakatan-kesepakatan seperti Persetujuan Paris COP 21 tahun lalu yang mengikat semua negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Saya sangat mencermati masalah ini. Saya membuka diri untuk masalah ini,” kata dia kepada para eksekutif dan wartawan New York Times saat makan siang bersama di kantor media massa AS ini.
Semasa kampanye Trump berulang kali berjanji kepada para pemilih di AS timur laut dan selatan, termasuk para pekerja pabrik, pekerja tambang dan minyak, bahwa dia akan mencabut kesepakaan iklim internasional.
Pada 2012 dia pernah mencuit, “Konsep pemanasan global adalah ciptaan China untuk membuat pabrik Amerika tidak kompetitif lagi”. (ant/tit/tok)