Realisasi Trem sebagai bagian dari Angkutan Massal Cepat (AMC) di Surabaya selangkah lebih dekat. Proyek angkutan di Surabaya ini tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres).
Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengatakan, kabar itu dia dapatkan dari Dirjen Transportasi Darat Kementerian Perhubungan.
“Kemarin saya sudah telepon Dirjen (Transportasi Darat), katanya sudah naik ke Mensekab untuk Keputusan Presiden.” katanya, Selasa (7/6/2016).
Risma juga mengatakan, lelang pengerjaan fisik pembangunan trem Surabaya yang dilakukan oleh Dirjen Transportasi Darat juga telah memunculkan pemenang.
“Kemungkinan, habis lebaran mereka sudah bisa memulai pengerjaan. Sebenarnya dua bulan lalu, tapi masih menunggu lelang,” ujarnya.
Proyek trem tersebut sepenuhnya dibiayai oleh APBN. Sedangkan Pemerintah Kota Surabaya bertugas menyediakan lahan. Saat ini, kata Risma, Pemkot Surabaya sedang membebaskan lahan di beberapa lokasi yang akan menjadi perlintasan trem.
“Tapi sepertinya, kami menunggu setelah UN Habitat saja. Karena nanti saya mau bongkar tengah. Kalau habis lebaran malah enggak nutut (cukup) waktunya,” kata Risma.
Pemkot Surabaya saat ini sedang proses membebaskan lahan dari beberapa persil yang akan dilewati trem. Contohnya di Jalan Simpang Dukuh.
“Di situ ada beberapa persil, rumah bangunan milik negara yang perlu dibebaskan. Sebetulnya tidak banyak. Cuma, ada yang pakai IPT Pemkot, ada yang tanah bangunannya milik negara, akan kita proses terus,” ujarnya.
Risma mengatakan, akan ada pengaturan ulang lalu lintas untuk mempersiapkan keberadaan trem di Surabaya. Misalnya di Jalan Tunjungan. Jalan utama di kawasan heritage itu nanti akan menjadi lebih sempit karena adanya pedestrian dan jalur trem.
Sebab itu, ada kemungkinan besar Jalan Genteng Kali yang saat ini hanya bisa dilewati satu jalur kendaraan akan dibuat menjadi dua jalur.
“Nah, nanti dari Tunjungan ada yang dilewatkan ke Jalan Simpang Dukuh, ke SMA Trimurti dan Gahadi (Jalan Gubernur Suryo,red),” katanya. Rekayasa lalu lintas itu saat ini sedang ditata oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya.(den/ipg)