Jumat, 22 November 2024

Tranformasi 7 Perempuan Perupa Surabaya Dimulai

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu diantara karya 7 perempuan perupa Surabaya dalam pameran bertajuk Transformasi. Foto: Totok suarasurabaya.net

Perempuan perupa Surabaya, menampilkan karya-karya mereka dalam pameran bertajuk Transformasi sebagai sebuah catatan dalam perjalanan mereka berkarya. Transformasi adalah bagian dari proses kehidupan.

Dari satu visi yang sama untuk memjadikan Kota surabaya sebagai satu diantara kota seni, karya para perempuan perupa itu ditampilkan di Galeri House of Sampoerna mulai Jumat (16/12/2016) sampai dengan 14 Januari 2017 mendatang.

Sebanyak 14 karya seni lukis, tanah liat dan instalasi yang menarik, dikemas sedemikian rupa menjadi bagian keindahan dari masing-masing sosok perempuan perupa yang menampilkan karya-karyanya.

Woro Indah Lestari dengan karyanya berjudul Dalam Batas dan Celah bercerita tentang budaya yang begitu transparan memberikan batas antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya.

Secara alamiah meskipun dibatasai sekat transparan itu ternyata memiliki celah yang pada akhirnya membuka pola pertukaran dan pencampuran tertentu yang akhirnya memicu terjadinya transformasi budaya.

Lukisan dengan batik parang terbakar dan penampakan gambar perkotaan menjadi perumpamaan budaya lokal yang mulai tergerus oleh arus modernisasi, terhapusnya tradisi yang ada oleh sebuah peradaban baru.

Sedangkan karya Jenny Lee berjudul Tentang Pagi lebih berbicara perubahan-perubahan paradigma perempuan dimasa sekarang ini yang punya kekuatan untuk mewujudkan dan mengejar mimpi-mimpinya. Jenny berharap perempuan punya keinginan kuat mewujudkan mimpinya seperti menyambut datangnya pagi.

Agus Koecink saat memberikan ulasan atas karya-karya perempuan perupa yang berpameran kali ini menyampaikan bahwa para kreator seni ini mencoba menafsir ulang perubahan-perubahan dalam perjalanan proses kreatif mereka.

“Perubahan tentu didorong berbagai situasi dan kondisi sebelumnya. Para perempuan perupa ini mencoba menafsir ulang perubahan dengan menghadirkan karya-karya seni yang bisa jadi ide penciptaan akibat dari sesuatu yang berubah dilingkungan sosial maupun pribadi masing-masing,” kata Agus Koecink, Jumat (16/12/2016).

Selain Woro Indah Lestari, Jenny Lee, ada nama Adrinalia Nila, Icha Dechapoe, Maria Goretti, Risya Ayudya dan Intan Rista Rini. “Mulai Jumat (16/12/2016) malam pameran dibuka untuk umum. Silahkan hadir,” kata Rani Anggraini Manager Museum & Marketing House of Sampoerna.(tok/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs