Selasa, 26 November 2024

Tim Spectronics ITS Surabaya Rebut Juara di Australia

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Sebagian tim Spetronics ITS Surabaya menerima penghargaan juara. Foto: Humas ITS Surabaya

Tim Spektronics Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akhirnya berhasil mengibarkan sang Merah Putih pada ajang Chemeca 2016 di Universitas Adelaide, Australia, Selasa (27/9/2016), setelah protype Spektronics 12 dan 11, menyabet gelar berbeda dalam dua kategori perlombaan.

Spektronics 12 unggul dalam race competition yang mengadu ketepatan mobil untuk melaju pada jarak tertentu dengan beban tertentu. Mobil yang menggunakan konsep reaksi hidrogen peroksida ini hanya memiliki tingkat error 0,1 cm dalam dua race yg dilombakan.

“Pada race pertama, Spektronics 12 berhasil menempuh jarak 8,2 meter dengan beban mobil 300 ml. Jarak tersebut tepat dengan ketentuan panitia, sehingga tingkat error kami 0 cm,” kata Ryan Nurisal, manajer tim Spektronics ITS.

Sedangkan pada race kedua, dengan jarak tempuh 5 meter dan beban mobil 500 ml, Spektronics 12 mencetak tingkat error 0,1 cm. Walau sedikit meleset, hasil ini ternyata masih jauh mengungguli para lawannya yang rata-rata memilik total tingkat error lebih dari 4 cm.

Dengan hasil tersebut, mengantarkan Spektronics 12 sebagai juara pertama race competition, mengungguli para lawannya yang datang dari berbagai Negara antara lain Malaysia, New Zealand, Polandia, Iran, Australia, dan Indonesia.

Sementara itu Spektronics 11 menorehkan total tingkat error 1,7 cm. “Jadi, meski tidak masuk tiga besar, Spektronics 11 menduduki peringkat ke empat pada race competition,” kata Ryan.

Meskipun tidak berhasil meraih gelar juara pada race competition, Spektronics 11 tetap berhasil membawa prestasi dengan keluar sebagai juara ketiga dalam kompetisi poster. Pada kategori ini, keunggulan mobil diuji berdasarkan data yang disajikan dalam poster dan presentasi anggota tim di hadapan para juri.

Tidak heran, Spektronics 11 yang mengusung konsep alumunium air battery dan menggunakan mekanisme stopping hidrogen peroksida dengan katalis besi(III) klorida berhasil unggul.

“Keunggulan Spektronics 11 adalah karena bahan bakarnya oksigen, jadi tidak perlu repot mencari karena bahannya tersedia di alam. Reaksinya juga tergolong sangat stabil dan memiliki tingkat keakuratan yang tinggi,” papar Ryan ,” kata Ryan yang juga mahasiswa Jurusan Teknik Kimia ITS ini.

Tim Spektronics ITS Surabaya ini rencananya akan kembali ke tanah air dan tiba di Surabaya pada Jumat (30/9/2016) pagi mendatang.(tok/ipg)

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
27o
Kurs